Suara.com - Momen Menteri PUPR Basuki Hadimuljono atau sering dipanggil Pak Bas memamerkan rumah barunya di Ibu Kota Nusantara (IKN) mengundang berbagai respons publik.
Rumah dengan luas 900 meter persegi itu sudah rampung dikerjakan dan siap dihuni.
Pada video yang diunggah akun X @adarwis, Pak Bas tampak memperlihatkan isi rumah baru itu. Rumah tersebut terdiri dari dua lantai dengan empat kamar.
Rumah dengan dominan cat warna abu-abu tua itu juga dilengkapi dengan ruang rapat serta halaman yang cukup luas.
Diketahui, rumah 36 menteri di IKN memakan biaya Rp 519,06 miliar. Maka pembangunan per unit rumah menteri di IKN menelan biaya sekitar Rp14 miliar lebih.
![Rumah menteri di IKN bertabur marmer dan kristal. [Instagram @merindink]](https://media.suara.com/pictures/original/2024/02/26/82979-rumah-menteri-di-ikn-bertabur-marmer-dan-kristal-instagram-atmerindink.jpg)
Penampakan dan kemahalan menuai berbagai komentar, salah satunya dari akun X @andikamalreza. Akun tersebut bahkan mencoba hitung-hitungan berapa lama orang biasa bisa punya rumah seperti para menteri di IKN.
"Kok pada nyinyir rumah menteri ya? Dari data, rata-rata gaji lulusan S1 di Indonesia itu kisaran Rp4,5 jt. Misal ngekost 1 juta per bulan, makan 1 juta per bulan, 500k buat lain-lain, maka kita bisa menabung 2 jt/bulan," tulis akun tersebut.
"Jika menabung 2jt bulan, cuma butuh waktu 583 tahun kok buat beli rumah 14 M ini," imbuhnya.
Pernyataan @andikamalreza sontak mengundang berbagai reaksi dari warganet.
Baca Juga: Penampakan Rumah Basuki Hadimuljono di IKN Jadi Gunjingan Warganet: Sederhana tapi Rakyat Marah
"Satu generasi kurang lebih 25-30 tahun. 583 tahun dibagi 30 tahun per generasi berarti sampai 20 generasi. Masya Allah, investasi untuk 20 keturunan," komentar warganet.