Teuku Ryan Ogah Dengar Curhatan Ria Ricis, Psikolog Ingatkan Pasutri Harus Saling Dengar dan Menyimak

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 08 Mei 2024 | 11:07 WIB
Teuku Ryan Ogah Dengar Curhatan Ria Ricis, Psikolog Ingatkan Pasutri Harus Saling Dengar dan Menyimak
Teuku Ryan rayakan Ria Ricis Ulang Tahun. (Dok. Youtube)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Putusan pengadilan soal perceraian Ria Ricis dan Teuku Ryan masih jadi perbincangan. Salah satunya soal Teuku Ryan yang ogah mendengar curhatan Ria Ricis. Menurut psikolog, bagaimana ya cara komunikasi yang baik sebagai pasutri?

"Penggugat dan Tergugat kurang komunikasi. Ketika malam hari Penggugat meminta bercerita atau berbincang, Tergugat menjawab 'mau ngobrol apa? Cerita apa? Kan tiap hari sama-sama,' Penggugat merasa tidak ada teman bicara," bunyi kalimat dalam putusan yang dibagikan ulang akun TikTok @savemefromthedark, ditulis Rabu (8/5/2024).

Kolase Teuku Ryan dan Ria Ricis (Instagram/teukuryantr & riaricis1795)
Kolase Teuku Ryan dan Ria Ricis (Instagram/teukuryantr & riaricis1795)

Veronica Adesla, Psikolog Klinis dan Co-Founder Ohana Space menjelaskan ketika menikah maka suami dan istri menjadi keluarga. Maka seharusnya sudah menjadi kewajiban bagi suami untuk mendengarkan dan mendampingi istri, begitu pun sebaliknya.

Sebagai keluarga, maka suami dan istri menjadi pasangan hidup untuk satu sama lain, saling mendampingi satu sama lain dan menjadikan pasangannya sebagai orang yang akan selalu ada dan dapat diandalkannya dalam hidup.

Baca Juga: Belajar dari Ria Ricis dan Teuku Ryan, Gimana Sih Cara Komunikasi yang Baik Saat Pasutri Sedang Ada Masalah?

"Maka dengan demikian, baik ketika sedang mengalami susah dan senang pasangan menjadi orang untuk berbagi. Keterbukaan dalam mengkomunikasikan pikiran dan perasaan menjadi salah satu hal penting untuk tetap terhubung dekat dengan pasangan kita," terang Veronica kepada Suara.com.

Veronica menjelaskan kemauan dan kemampuan untuk bisa memahami dan berempati terhadap pasangan akan apa yang dialaminya membuat komunikasi yang terjadi menjadi lebih nyaman dan mendalam. Dengan komunikasi yang baik, bisa terjadi diskusi yang membawa pada kompromi, kolaborasi ataupun penyelesaian bersama.

Ia mengatakan bagi pasutri masing-masing harus memiliki kemampuan mendengarkan dan menyimak apa yang dibicarakan pasangan. Jangan sampai saat pasangan cerita atau berbicara, kita sibuk dengan isi kepala sendiri.

"Salah satu hal yang penting dalam komunikasi pasutri adalah dengarkan dan simak dengan seksama ketika pasangan sedang berbicara, bukan untuk di kepala kita sibuk mengkritisi atau membuat penilaian, atau menanggapi apa yang dibicarakan oleh pasangan, tapi untuk memahami apa yang sedang hendak disampaikan oleh pasangan kepada kita," tambahnya lagi.

Dengan begitu apa yang dirasakan oleh pasangan akan bisa kita tanggapi dengan baik. Ketika ada masalah, maka solusi yang ditawarkan menjadi lebih bisa diterima dan menghindari kesalahpahaman.

Baca Juga: Teuku Ryan Sempat Ingin Tunda Punya Anak Usai Nikahi Ria Ricis, Ini Alasannya

"Setelah paham barulah merespon dengan memastikan kembali kepada pasangan bahwa apa yang kita pahami sudah benar, menyimpulkan inti dari pesan yang hendak disampaikan oleh pasangan dan kemudian memberikan tanggapan POV terhadap hal tersebut dan terbuka untuk berdiskusi guna mencapai solusi penyelesaian dan kesepakatan bersama," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI