"Ular tidak hidup berkoloni. Jangan menggiring opini yang sesat," tulis @hexopotamia.
"Kasian ularnya malah dibunuh juga," tutur @John__Tedy.
"Ini konten apa beneran sih? Kok tau ular itu makan orang? Caranya gimana?" komentar @antok_0901.
"Kalau kaya gini, kalian bakal nyalahin ular atau manusianya?" kata @afan_thv.
"Di sini kita faham dan sadar bahea dimanapun kita menemukan ular piton wajib kita bantai dan bunuh gak peduli apapun alasannya drpada kita yg di bantai ular piton satu persatu,"kata @jendral_TOLOL.
"Yg merasa kasian ularnya dibunuh coba bayangin kluarganya ada yg ditelan ular terus ketemu ularnya...terus apa yg kalian lakukan apa diam sajakah ikhlas kalau klurga kalian ditelan ular pedahal udah tau jasadnya ada didalam perut ular itu," kata @DaniRifay1.
Diketahui, peristiwa manusia dimakan ular piton itu terjadi di Desa Lawela Kecamatan Lohia Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara pada pertengahan 2018 silam.
Mengutip pemberitaan media online, korban bernama Wa Tiba (54). Ia tewas setelah ditelan ular piton berukuran besar. Ia ternyata sudah berkali-kali berpapasan dengan ular berukuran besar.
Adik kandungnya, La Hino (50) mengatakan bahwa sejak 4 tahun lalu Wa Tiba sering mengeluh melihat ular besar di sekitar kebunnya. Namun, Wa tetap berani ke kebun dan lebih memilih berdoa saja.
Sebelum tewas atau 6 bulan sebelum peristiwa, Wa Tiba juga mengeluhkan keanehan. Kepada La Hino, Wa Tiba mengaku melihat sosok laki-laki berserban di dekat gua yang duduk memecahkan batu gamping.