Suara.com - Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo mantap berlabuh di kubu opisisi pemerintah usai dirinya tak terpilih sebagai presiden. Ia menegaskan akan menjalani peran oposisi pada pemerintahan presiden dan wapres terpilih Prabowo-Gibran.
Kemantapannya berada di jalan oposisi ia sampaikan ada acara Halal Bihalal TPN, di Jalan Teuku Umar Nomor 9, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2024).
"Saya declare, pertama, saya tidak akan bergabung di pemerintahan ini, tapi saya sangat menghormati pemerintahan ini, dan kami akan melakukan kontrol dengan cara yang benar," tegas Ganjar.
Tegas jadi oposisi seperti apa profil dan riwayat pendidikan Ganjar Pranowo?
Baca Juga: Ganjar Pranowo Deklarasi Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Profil dan Pendidikan Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo lahir pada tanggal 28 Oktober 1968 lalu di desa lereng Gunung Lawu, Karanganyar. Ia berasal dari keluarga sederhana di mana sang ayah, S. Pamudji merupakan seorang polisi sementara dan ibunya Sri Suparni adlaah ibu rumah tangga.
Ganjar merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Ganjar sendiri menempuh pendidikan SMP di Kutoarjo mengikuti dinas sang ayah.
Lulus SMP, Ganjar melanjutkan studinya di SMA Bopkri 1 Yogyakarta. Saat SMA, Ganjar aktif dalam mengikuti kegiatan kepramukaan atau Dewan Ambalan.
Saat akan lulus SMA tahun 1980, ayahnya pensiun dari kedinasan di Polri, sementara ibunya buka warung kelontong.
Baca Juga: Kalah di Pilpres 2024, Ganjar Pilih Jadi Oposisi di Kabinet Prabowo-Gibran
Ganjar kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum di Universitas Gadjah Mada. Di kampus, Ganjar bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Kala itu Ganjar juga dikenal sebagai aktivis di kampusnya. Di UGM pula Ganjar pertama kali bertemu sang istri, Siti Atikoh yang juga kuliah di kampus tersebut.
Usai lulus dari UGM, Ganjar juga sempat mengambil pascasarjana Ilmu Politik di Universitas Indonesia (UI) di sela-sela kesibukannya.
Usai lulus dari UGM, Ganjar Pranowo pertama kali bekerja di lembaga konsultan HRD di Jakarta yaitu PT Prakarsa. Ia sempat bekerja di PT Prastawana Karya Samitra dan PT Semeru Realindo Inti.
Ganjar juga terus aktif di GMNI dan mengagumi sosok Soekarno, seingga ia kemudian menjadi simpatisan PDIP.
Ganjar Pranowo kemudian menapaki dunia politik. Mulanya ia tidak lolos saat mencalonkan diri sebagai anggota DPR-RI pada pemilihan umum tahun 2004. Kemudian ia menerima tugas sebagai pengganti antar waktu atau PAW menggantikan Jakob Tobing.
Ganjar kemudian terpilih kembali sebagai anggota DPR RI 2009-2014, namun tak sampai selesai. Kala itu ia kemudian ditugaskan untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Pada tahun 2013 Ganjar Pranowo maju sebagai calon Gubernur Jawa Tengah. Ia terpilih sebagai Gubernur Jawa Tengah hingga dua periode sampai 2023.