Apabila yang bersalah adalah watak sang ibu, suami juga harus bersikap tegas. Ia seharusnya menguatkan hati sang istri agar bisa menghadapi mertuanya. Sebagai suami, ia juga diharapkan bisa menjaga hubungan sang ibu sambil tetap memikirkan perasaan istrinya.
"Kalau ternyata yang tidak baik kok ibu Anda, Anda harus ganti kekecewaan istri Anda karena ulah ibu Anda. Anda (jadi) lebih sayang, kuatkan mentalnya dia (istri). Jika kasusnya yang jahat adalah ibunya, maka tidak boleh Anda mencerainya," tegas Buya Yahya.
"Anda harus menguatkan hatinya, kecuali permintaan dari dia nanti (cerai). Apa pun bentuknya seorang laki-laki punya kewajiban kepada ibunya. Tidak akan terputus sampai kapan pun," tandasnya.