Mereka bertiga adalah generasi kedelapan keluarga Bata yang terkenal sebagai pembuat sepatu. Perusahaan yang didirikan pada 1894 itu punya gedung pertamanya di Zlin, Ceko.

2. Banjir orderan di masa perang
Berkat peristiwa Perang Dunia I (1914-1918), Bata mendapat order sepatu tentara dalam skala besar.
Menurut The Encyclopedia of the Industrial Revolution in World History (2014), sepatu Bata disebutkan mampu memproduksi 50 ribu pasang sepatu selama periode perang.
Dari keuntungan tersebut, sepatu Bata mampu berekspansi ke berbagai negara, mulai dari Swiss, Inggris, Prancis, Belanda, Kanada hingga Indonesia.
3. Berjaya di Indonesia
Dilansir dari laman resmi perusahaan, sepatu Bata masuk ke Indonesia sejak zaman penjajahan, yakni tahun 1931. Sepatu Bata melakukan kerjasama dengan NV, Netherlandsch-Indisch, sebagai importir sepatu yang beroperasi di Tanjung Priok.
Bata rupanya sukses menjadi 'raja sepatu' setelah mendirikan pabrik sepatu di Kalibata pada 1939. Sejak itulah sepatu Bata terus eksis.
Baca Juga: Apple Ternyata Punya Jaringan Produksi di Asia, Indonesia Masuk Daftar?