Suara.com - Dokumen pengadilan putusan cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan beredar di media sosial. Dokumen berisi 87 halaman itu menampilkan sederet alasan sang YouTuber akhirnya menggugat suami yang dinikahinya pada 12 November 2021.
Salah satunya adalah soal nafkah batin yang cukup lama tak diterimanya dari Teuku Ryan. Dalam putusan, Ria Ricis mengaku jika keduanya tak melalukan hubungan suami istri sejak kehamilannya masuk trimester kedua.
Bahkan, kata Ria Ricis, dokter mengatakan jika kurangnya melakukan hubungan suami istri merupakan salah satu faktor mengapa dirinya tak bisa melahirkan normal.
"Kurangnya nafkah batin dari Tergugat, hubungan suami istri mulai jarang terjadi sejak kehamilan tromester 2 (dua)," bunyi putusan yang viral di media sosial tersebut.
Baca Juga: Teuku Ryan Cuma Mampu Kasih Nafkah Rp5 Juta, Siapa Yang Belikan Moana Baju Rp 9,8 Juta?
"Dokter mengatakan Penggugat tidak dapat lahiran normal dikarenakan salah satu faktornya adalah kurangnya hubungan suami istri," tambah tulisan itu.
Ria Ricis menyebut suaminya baru mendatanginya sesekali setelah masa nifas selesai dan mereka tidak pernah melakukan hubungan suami istri selama delapan bulan terakhir dalam rumah tangga mereka.
Namun, Teuku Ryan tidak setuju dengan pendapat dokter. Ia merasa khawatir untuk melakukan hubungan suami istri lantaran Ria Ricis sedang mengandung besar. Ia takut hubungan itu akan berdampak pada keamanan bayi.
Pria asal Aceh itu disebut selalu berdalih stres, sakit, pilek, dan lelah ketika diminta untuk berhubungan badan. Kondisi itu membuat Ria Ricis putar otak. Ia bahkan sampai membawa Teuku Ryan ke pengobatan alternatif hingga ruqyah untuk menyelesaikan masalah ranjang tersebut, tapi tak berhasil.
Teuku Ryan berdalih masih memberikan nafkah batin kepada istrinya. Namun dirinya mengisyaratkan kurang minat lantaran sering mendapatkan gestur penolakan atau ucapan Ria Ricis yang memaksa dirinya untuk bersabar.
Baca Juga: Isi Putusan Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan Tersebar Luas: Ada Konflik Mertua dengan Menantu
Amankah melakukan hubungan suami istri saat hamil?
Pada dasarnya, kehamilan bukanlah sebuah penghalang bagi ibu hamil untuk melalukan hubungan suami istri dengan pasangan. Aktivitas ini aman saat dilakukan selama kondisi kandungan ibu sehat dan kuat.
Selain aman, dikutip Halodoc, melakukan hubungan suami istri saat hamil ternyata dapat memberi banyak manfaat. Aktivitas seksual ini bisa menjadi seperti "olahraga" yang membantu membakar kalori dalam tubuh ibu, sehingga ibu bisa menjaga berat badan tetap ideal selama kehamilan.
Selain itu, hubungan suami istri saat hamil jiga mampu melancarkan sirkulasi darah, mengurangi rasa nyeri, membantu tidur lebih nyenyak, serta membuat ibu merasa lebih bahagia.
Meski begitu, pasangan perlu tahu kapan hubungan suami istri boleh dilakikan saat hamil. Sebab sperma mengandung senyawa prostaglandin yang menyebabkan kontraksi.
Oleh karena itu, ibu yang usia kandungannya masih muda atau trimester 1 sebaiknya tidak berhubungan intim dulu agar tidak terjadi kontraksi yang dapat menyebabkan keguguran. Serta hubungan suami istri juga sebaiknya tidak dilakukan pada usia kehamilan sekitar 37-42 minggu.
Alasannya, kepala janin sudah memasuki rongga panggul, sehingga hubungan suami istri dapat menyebabkan pendarahan atau persalinan dini. Jika pasangan ingin berhubungan intim saat hamil, trimester kedua adalah waktu yang paling baik.
Hubungan intim bisa memicu kontraksi yang bermanfaat untuk ibu agar bisa melahirkan alami.
Dikutip Hello Sehat, hubungan suami istri terkadang dapat merangsang persalinan secara alami. Ketika melakukannya, level hormon-hormon dalam tubuh ibu hamil dapat mengalami peningkatan hingga merangsang persalinan.
Selain itu, hubungan intim dengan atau tanpa orgasme juga dapat meningkatkan aktivitas rahim yang mempercepat waktu ibu hamil untuk melakukan persalinan.
Berikut penjelasan, mengapa hubungan suami istri membantu ibu hamil melahirkan secara alami.
1. Hormon oksitosin
Produksi hormon oksitosin yang meningkat saat hubungan suami istri hingga orgasme bisa memancing kontraksi pada ibu hamil. Selanjutnya, kontraksi ini merangsang ibu hamil untuk bersalin.
2. Hormon prostaglandin
Hubungan suami istri juga melibatkan prostaglandin yang dapat membantu memancing persalinan. Hormon ini terdapat dalam cairan semen atau air mani dari pasangan pria.
Maka dari itu, penting untuk memastikan pria melakukan ejakulasi dalam vagina ketika bercinta. Prostaglandin dalam air mani bisa membantu melembutkan leher rahim (serviks). Hal ini dapat membuat serviks lebih mudah membuka dan melebar sebagai jalan keluarnya bayi.
3. Aktivitas rahim
Hubungan suami istri, baik dengan atau tanpa orgasme, dilaporkan meningkatkan aktivitas rahim. Ibu mungkin akan merasakan perut bagian bawah terasa tegang setelah aktivitas seks. Pada beberapa kasus, hal ini mungkin menandakan kontraksi palsu atau Braxton Hicks.