Suara.com - Ketua DPC Partai Demokrat Jakarta Pusat, Taufiqurrahman, menyentil sejumlah artis yang kerap mengkritik para politikus di Tanah Air.
Anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu bahkan sampai menyebut artis-artis 'nyinyir' politik itu kurang kerjaan, sehingga butuh dunia lain demi eksistensi.
BACA JUGA:
- Viral Sopir Angkot Bernapas Pakai Selang Oksigen, Publik Nangis: Tetap Berjuang Cari Nafkah!
- Dokter Richard Lee Bakal Diperiksa Polisi, Buntut Heboh Rekayasa Pencurian di Klinik Athena Padang
"Artis jadi kritikus politik mungkin lagi sepi job? atau butuh dunia lain buat eksistensi? Atau kalian udah cape jadi sekrup industri entertainment yang liberalistik dan cenderung membodohi? atau gw aja kali ya jadi artis?," cuitnya lewat akun media sosial Twitter atau X @Taufiq_PD_DKI, Kamis (2/5/2024).
Tak berhenti di situ, Taufiqurrahman malah menyarankan artis-artis yang sering mengkritik itu untuk melahirkan partai politik.
"Usul sy kongkrit aja, mending bikin partai, misal: Partai Artis Progressif (PAP), nah silakan tuh jadi Ketum nyaaaahhh," tulisnya lagi.
Bukannya mendapat apresiasi, netizen justru 'melabrak' Taufiqurrahman. Tak sedikit juga yang menyinggung AHY yang tak lagi gahar mengkritik setelah dapat jatah menteri dari Jokowi.
"Ini sih pernyataan paling "setupid" yang pernah gua lihat, paling tidak dalam minggu ini. Kok bisa ya orang² macam ini lewat di @univ_indonesia," kata @DaddyMinusSugar.
"Jadi kalau artis gak boleh kritik pemerintah ya? Apa dasarnya? Pantesan DPR gak ada gunanya sekarang, jangan-jangan karena mereka beranggapan jika sudah duduk ngapain kritik penguasa," tulis @BangRus23.
"Yang makan Gaji dari Uang rakyat harus dikritik Bro. Siapa pun dia, profesi apa pun bebas kritik selagi Poli Tikus digaji Rakyat. Di kritik aja masih Koruptif apalagi didiemin," cuit @Masa9u5.
"Aneh sekali jalan fikiranmu kawan, masak artis gak boleh ngomong politik.
Ya udah kau suruh aja artis yg nyaleg utk mundur. Lupa kalau Demokrat ada mengusung artis juga," kata @windrh1.
"Seorang artispun dilarang untuk mengutarakan pendapat/kritik terkait politik. Lahhh, dia WNI, rutin bayar pajak, masa iya utk menyatakan pendapat politik saja dilarang. Yg dikritisi itu isi dr kritik/pendapatnya. Padahal dr
@PDemokrat, tp sangat tidak demokrasi," kata @Itang_Makatita.
"Lah siapapun berhak mengkritisi pemerintah, bang. Dan siapapun yg di gaji dari uang rakyat harus siap di kritik oleh rakyat," tutur @nisadisinii.
"Artis juga bayar pajak kali, terserah dia lah mau ngapain juga," cuit @iyaabaang.
"Harusnya bagus dong. Artis dengan popularitasnya ikut bersuara ketika ada kebijakan yang tidak/kurang baik buat masyarakat banyak. Dan juga meng kritik kebijakan yang tidak/kurang baik itu hak semua warga negara termasuk artis," kata @RedoaYud.
"Politikus @PDemokrat lagi kompak bikin cuitan yg permalukan dirinya sendiri? Serius, partai ini harus kasih penyegaran pendidikan politik buat para kadernya yg aktif di medsos. Seminimnya jadi paham bhw bicara politik itu bukan kavling eksklusif politikus," kata @away19.