Suara.com - Kabar mengejutkan datang dari Presiden RI Jokowi. Saat ini, santer beredar kabar bahwa orang nomor satu di Indonesia ini sudah bergabung ke Partai Golongan Karya (Golkar) bersama sang sulung, Gibran Rakabuming.
Usai sempat "perang dingin" dengan pihak PDI Perjuangan yang mendukungnya selama 5 kali pemilu, kini Jokowi pun disebut sudah merapat ke Golkar jelang Pilkada 2024.
Isu soal merapatnya Jokowi bahkan muncul kabar dirinya akan segera ditunjuk sebagai Ketua Umum Golkar pun mulai terdengar sejak sang putra, Gibran Rakabuming disebut meninggalkan PDI Perjuangan demi maju sebagai calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) bersama Prabowo Subianto.
Kendati Jokowi sempat membantah isu tersebut, namun Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto pun tak menutup kemungkinan Jokowi akan merapat ke Golkar cepat atau lambat.
"Saya bisa bilang bahwa Pak Jokowi dekat dengan Partai Golkar. Mas Gibran pun kita putuskan (untuk menjadi wapres) dalam Rapimnas Golkar. Jadi bagi Partai Golkar, sudah jelas itu (kedekatan Jokowi dengan Golkar)," ungkap Airlangga dalam pernyataannya pada Selasa (22/04/2024) lalu.
Sekjen PDIP pun mengaku tak mau ambil pusing soal status Jokowi. Ia pun mengaku PDIP sedang fokus dalam mempersiapkan diri menuju Pilkada 2024 pada November mendatang. Padahal, Jokowi sendiri pun meniti karir politiknya bersama PDIP sejak tahun 2004.
Lalu, seperti apa jejak politik Jokowi selama masih berstatus sebagai anggota PDIP? Simak inilah selengkapnya.
Bergabung sejak tahun 2004
Karir politik Jokowi pun bermula saat dirinya bergabung dengan PDIP dan menjabat sebagai pengurus DPC PDIP Solo, Jawa Tengah. Saat baru bergabung dengan PDIP, Jokowi pun dikenalkan dengan FX Hadi Rudyatmo yang juga sesama pengurus PDIP DPC Solo.
Baca Juga: Lika-liku Hubungan Jokowi dan Prabowo: Dulu Rival, Kini Makin Akrab dengan Panggilan 'Mas'
Debut jadi walikota Solo