Suara.com - Nama artis Rio Reifan menjadi sorotan usai ditangkap Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat terkait kasus penyalahgunaan narkoba pada Jumat (26/4/2024). Ditangkapnya Rio Reifan ini menjadi kelima kalinya ia bermasalah dengan narkoba setelah sebelumnya pernah alami kasus serupa.
Kembali ditangkapnya Rio Reifan ini membuat pernyataan dirinya pada 2018 kembali disorot. Saat ditangkap untuk yang kedua kali kala itu, Rio Reifan mengaku kapok. Namun, ia tidak bisa berjanji untuk benar-benar berhenti dari narkoba.
“Kalau dibilang kapok ya kapok. Cuma saya nggak berjanji (berhenti pakai narkoba). Pas pertama kali dulu malah jadi (pakai lagi). Jadi, lihat ke depan ya,” tutur Rio Reifan kala itu.
Terkait kecanduan seperti yang dialami Rio Reifan sendiri memang membutuhkan penanganan yang tidak mudah. Pasalnya, untuk membuat pecandu berhenti menggunakan narkoba dibutuhkan berbagai faktor, salah satunya lingkungan dan keluarga.
Baca Juga: Resmi, Artis Rio Reifan Jadi Tersangka Kasus Narkoba
Hal ini kerap menjadi masalah karena biasanya beberapa orang terdekat justru memberikan pandangan buruk kepada orang tersebut. Akibatnya pecandu tersebut memilih untuk menggunakan barang terlarang itu lagi. Lalu apa yang harus dilakukan orang terdekat agar pecandu itu tidak menggunakan narkoba kembali?
Psikiater Adiksi BNN, Dr. Iman Firmansyah, SpKJ.,SH.,MH. menjelaskan, adanya pengasingan di keluarga maupun masyarakat kerap membuat para pecandu kembali gunakan narkoba. Hal ini akan membuatnya merasa sendiri dan tidak memiliki keluarga serta teman.
Mereka juga kerap dipandang menjadi kriminal oleh orang-orang. Padahal, para pecandu ini sebenarnya bisa pulih dan berprestasi kembali.
“Karena masyarakat tidak menerima, masih menganggap bahwa pecandu itu kriminal. Padahal pecandu itu Itu masih banyak yang bisa berprestasi kembali. Begitu banyak mantan-mantan pecandu yang mungkin banyak di berita, dia bisa pulih bahkan dia bisa berprestasi melebihi orang yang tidak menggunakan narkoba,” kata Dr. Iman kepada Suara.com, Senin (29/4/2024).
Adanya hal ini yang seharusnya menjadi pandangan masyarakat sekitar. Menurut Dr. Iman, ketika seorang pecandu bebas, justru keluarga menjadi sosok utama yang memberikan dukungan. Gal ini karena seseorang pasti tidak ingin menjadi pecandu. Untuk itu, orang-orang terdekat ketika mereka bebas menjadi pihak yang membantunya agar tidak menggunakan narkoba lagi.
“Agar mereka tidak menggunakan lagi memang harus ada dukungan, yang paling utama ada dukungan keluarga karena tidak ada satupun orang ingin menjadi pecandu. Ini adalah masalah gaya hidup masalah kebutuhan yang salah, pergaulan yang salah,” sambungnya.
Alasan mengapa penting adanya sambutan baik di keluarga di masyarakat agar proses rehabilitasi yang dilakukan tidak sia-sia. Menurut Dr. Iman, jika proses rehabilitasi yang dilakukan sudah baik dan membuatnya berubah, tetapi jika sambutan lingkungan terdekatnya kurang baik, ini yang berdampak buruk.
“Yang paling utama adalah mempersiapkan pecandu yang dalam rehab ini untuk kembali ke masyarakat, keduanya adalah mempersiapkan keluarganya untuk menerima. Jadi bukan hanya mempersiapkan pecandunya ini untuk kembali ke masyarakat. tapi kita juga harus mempersiapkan keluarga dan masyarakat untuk menerima,” tutur Dr. Iman.