Suara.com - Mahfud MD reuni dengan teman-teman kampusnya dari Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, sekaligus halal bihalal Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UII. Mantan Menteri Politik, Hukum, dan HAM itu tidak sekadar hadir sebagai tamu undangan selaku Ketua Dewan Penasihat DPP IKA UII, tapi ikut tampil membacakan puisi.
Sesaat sebelum tampil, Mahfud MD lebih dulu memberi tahu penonton kalau dirinya tidak terbiasa membaca puisi. Sehingga minta dimaklumi. Sebagai, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), baginya justru lebih mudah tampil sebagai hakim di meja sidang.
"Saya tidak terbiasa tampil membaca puisi. Lebih mudah dan lebih lancar tampil memimpin sidang di pengadilan," kelakar Mahfud saat acara halal bihalal dan pagelaran seni IKA UII di Teater Ciputra Art Preneur, Jakarta Selatan, Minggu (28/4/2024).
Puisi yang dia bacakan juga tidak ditulisnya sendiri, melainkan karya dari aktivis sekaligus penulis Hamid Basyaib. Puisi tersebut diberi judul "Kembali ke Masa Depan". Beberapa penggal puisi tersebut berisikan pengingat tentang Indonesia sebagai bangsa bermartabat.
Baca Juga: Sastrawan Joko Pinurbo Meninggal Dunia di Jogja, Ini Deretan Karya Puisinya yang Sulit Dilupakan
Mahfud mengaku belum membaca secara menyeluruh puisi tersebut. Sehingga dia minta dimaklumi bila pembacaannya tidak terlalu ekspresif.
"Sekarang saya bacakan ini puisi titipan. Saya belum sempat baca lengkap, jadi tidak terlalu ekspresif barangkali," kata Mahfud.
Berikut teks lengkap puisi yang dibacakan Mahfud MD:
KEMBALI KE MASA DEPAN
Roda zaman terus berputar cepat
Janji-janji masa lalu tetaplah wajib diingat
Bapak-Ibu Pendiri ingin bangsa kita terangkat
Membumbung tinggi dengan sayap harkat dan martabat
Mereka memberi kita pilar Konstitusi dan Pancasila
Untuk membentuk bangsa yang adil, makmur dan sejahtera
Itulah pedoman kita menuju masa depan yang gemilang
Agar kita terus bersatu dalam berjuang
Baca Juga: Kabar Duka, Penyair Joko Pinurbo Meninggal Dunia
Martabat dan harga diri bangsa bukanlah dongeng hampa
Tapi tekad kita untuk terus maju tanpa henti dan tanpa ragu
Biar dunia jadi saksi: kita anggota terhormat keluarga bangsa-bangsa
Yang tak pernah lelah mengabdi dan menghalau segala rasa pilu
Kita ingin kembali ke masa depan, dengan langkah tegap
Membangun negeri dengan tenaga, bukan dengan harap
Kita ingin adil dan setara, bukan hanya bisa meratap
Kita akan terus bergerak, dengan mata tajam yang lurus menatap
Pendidikan terbaik untuk semua, bukan hanya bagi mereka yang berpunya
Gerbang peluang harus lebar terbuka bagi segenap anak bangsa
Kesejahteraan tak boleh hanya jadi impian
Kemakmuran tak bisa hanya jadi khayalan
Kita adalah penerus setia dari perjuangan panjang para pejuang
Dengan tekad dan semangat yang semakin mekar mengembang
Di ufuk sana pasti ada cahaya terang
Yang akan kita datangi dengan keberanian bergelombang
Masa depan adalah kini, yang kita bentuk dari hari ke hari
Maka marilah kita kembali ke masa depan, dengan sepenuh dedikasi
Ingatlah betapa bangsa ini berdiri di atas keringat, airmata, dan darah
Maka betapa besar dosa mereka yang berkhianat dengan keji dan serakah
Ingatlah betapa mulia cita-cita yang pernah kita pancangkan di panggung dunia
Maka betapa pandir mereka yang menginjaknya dengan tega
Yang memperlakukannya sebagai barang loak yang tak punya harga
Kesesatan yang nyata ini harus segera dihentikan
Dan lihatlah: obor penunjuk jalan masih utuh di genggaman kita
Maka mari kita terus menapak di jalan lapang kesadaran
Mari kita kembali ke masa depan