Suara.com - Kreasi unik berhasil diciptakan Desainer Anggie Rachmat yang berhasil mengubah kesan kain tapis khas Lampung, dari yang tadinya kuat dengan warna bold dan mencolok, diubah jadi lebih teduh hingga bisa digunakan untuk outfit kasual sehari-hari.
Anggie Rachmat berhasil membuat koleksi baru Sheenaz dalam balutan busana yang berjudul Tedoeh Tapisku, bekerjasama dengan Bank Indonesia dalam peragaan busana Kelana Wastra 2024 di Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu (27/4/2024).
Menurut Anggie anggapan kain tapis hanya bisa digunakan hanya dalam acara khusus seperti pesta atau acara dengan nuansa semarak nampaknya perlu diubah, agar kain khas Lampung ini semakin dikenal publik. Bahkan ia berharap kain tapis bisa dimanfaatkan untuk outfit sehari-hari dengan berkreasi melalui warna soft seperti pastel, baby pink, coklat muda, hingga hijau sage yang efeknya bisa memberikan kesan feminin.
"Jadi kesan femininnya timbul, daripada selama ini kesan strong banget buat tapis itu. Ini aku cari momen launching tapis dengan nuansa pastel dan sentuhan feminin," ujar Anggie kepada suara.com, Sabtu (27/4/2024).
Baca Juga: Lambat dan Berkelanjutan: Solusi Limbah Pakaian dengan Filosofi Slow Fashion
Kain tapis adalah pakaian adat perempuan Lampung yang berbentuk kain sarung. Pakaian adat itu tidak saja berfungsi sebagai pelindung tubuh dari gangguan alam sekitar, tapi juga berfungsi sebagai perhiasan, lambang kesucian, perlengkapan upacara keagamaan, dan bahkan merupakan lambing status sosial seseorang.
Meski tampil dengan warna yang lebih kalem dan teduh, Anggie menegaskan tidak ada yang berbeda dari proses pembuatan kain tapis untuk koleksinya kali ini. Baik dari pengrajin tetap berasal dari Lampung, hingga proses perbuatannya dilakukan selaiknya pembuatan tapis yang sudah berlangsung hingga puluhan tahun.
"Akhirnya aku pengen tapis warna yang bubble, kayak permen karet gitu. Tapi prosesnya sama tidak ada yang berbeda saat membuat tapis, cuma bedanya pemilihan benang. Pemilihan benangnya, aku bikin kayak warna tembaga yang lebih soft, warna pastel gitu," jelas Anggie.
Adapun dari sisi pengrajin, Anggie bekerjasama dengan pengrajin kain tapis binaan Bank Indonesia (BI) yang berasal dari Kabupaten Pesawaran, Lampung. Ia membeli kain dari para pengrajin, setelah sebelumnya secara khusus meminta kain dibuat dengan warna soft untuk koleksinya kali ini.
Perempuan yang sudah 6 tahun lamanya bermain dengan kain tapis ini membuat 8 koleksi busana yang dipamerkan dalam runway. Koleksi Sheenaz ini terdiri dari berbagai item, dari mulai vest, log outer, blazer hingga kemeja.
Baca Juga: 5 OOTD Kece Rezky Aditya, Artis yang Pede Lambaikan Tangan ke Dispatch di Korea
Menurut Anggie aneka outfit ini akan membuat pemakainya lebih mudah melakukan padupadan yang disesuaikan acara. Misalnya jika ingin menghadiri pesta bisa dipadukan dengan dress, lalu jika ingin ke kantor bisa dipadukan dengan setelan dan inner kaus sehingga memberikan kesan semi formal.
"Misalnya acara kasual itu ada vest, bisa juga dipadukan dengan dress, maka looksnya akan langsung berubah saat mix and match. Termasuk juga jika ingin tampilan lebih glam bisa memanfaatkan tile," pungkas Anggie.