4 Tips Bikin Konten Inspiratif Sekaligus Menghibur Ala Aurelie Moeremans

Sabtu, 27 April 2024 | 22:05 WIB
4 Tips Bikin Konten Inspiratif Sekaligus Menghibur Ala Aurelie Moeremans
Aurelie Moeremans saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. [Suara.com/Tiara Rosana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagai konten kreator, penyanyi Aurelie Moeremans mengaku memiliki beberapa kriteria ketika membuat konten di media sosial agar berdampak baik untuk dirinya dan pengikutnya. Apalagi perempuan yang juga aktris itu kerap mendapat pekerjaan dan berkarya lewat media sosial.

Aurelie mengatakan media sosial bagaikan pisau bermata dua, jika dilakukan untuk kebaikan maka efeknya sangat besar untuk diri sendiri maupun lingkungan. Ini karena lewat media sosial, seseorang bisa belajar pengetahuan dan ilmu baru, dari mulai bermusik, berkarya, bekerja, hingga mendapat relasi baru dengan orang-orang inspiratif.

Namun sebaliknya, bila media sosial tidak digunakan secara bijak, maka bisa menyakiti orang lain dengan komentar kebencian, menyebar hoaks, hingga cyber bullying yang efeknya bisa sangat terasa di dunia nyata.

"Kalau pakai media sosial dengan positif, maka kita akan dapat hasil positif juga. Aku aja banyak banget dapat kerjaan dari sana (media sosial), seperti terkoneksi dengan sutradara baru, dapat banyak endorsement karena aku follow hal positif aja, seperti belajar masak, sampai aku belajar main gitar ukulele," ujar Aurelie dalam rilis peluncuran kampanye #MakinCakapDigital 2024 Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) yang diterima suara.com, Jumat (26/4/2024).

Baca Juga: Aurelie Moeremans Meringis Kesakitan saat Hapus Tato, Akui Dulunya Bucin Sama Pacar

Berikut ini tips membuat konten positif di media sosial ala Aurelie Moeremans, yang bisa jadi panduan para konten kreator Indonesia:

1. Pastikan konten menghibur

Banyak konten kreator tidak sadar bahwa pengguna internet Indonesia cenderung menyukai konten yang menghibur alih-alih memaksa followers untuk berpikir. Tolok ukur inilah yang kemudian dijadikan Aurelie sebelum membuat konten. Meski begitu, ia memastikan kalau konten menghibur ini juga harus mengandung unsur informasi.

"Kalau aku sih pertama (buat konten) menghibur atau enggak, menginspirasi atau nggak. Jadi kalau mau kasih informasi, ya sambil diselipkan hiburan, jadi informasinya dapat, menyenangkan followers-nya juga dapat," ungkap Aurelie.

2. Pastikan kebenaran informasi

Baca Juga: Penampilan Aurelie Moeremans di Opening Piala Dunia U-17 Jadi Perhatian

Aurelie menyukai konten inspirasi yang bisa dilakukan dengan membagikan kegiatan positifnya sehari-hari. Seperti yang belakangan Aurelie lakukan, yaitu keikutsertaaanya sebagai anggota yayasan lingkungan WWF Indonesia.

Selain menginspirasi orang agar mau menjaga lingkungan, Aurelie juga berusaha mencari informasi yang benar dan akurat tentang cara melindungi hewan dan kegiatan yang tidak merusak lingkungan kepada para pengikutnya di media sosial.

"Jadi aku akan cek dulu, benar nggak sih informasi yang aku sampaikan, menginspirasi nggak sih yang aku upload," ungkapnya.

3. Percaya dengan keunikan yang dimiliki

Perempuan yang terlibat dalam kampanye literasi digital #MakinHepii berinternet yang diinisiasi Kominfo ini juga mengingatkan konten kreator untuk tetap percaya diri dengan keunikan konten yang dimiliki.

Bahkan Aurelie percaya konten tersebut nantinya akan jadi ciri khas khusus dari seorang konten kreator. Inilah sebabnya, kerap kali perempuan kelahiran Belgia, 8 Agustus1993 itu tidak terpaku pada tren di media sosial saat membuat konten.

"Nggak (terpaku pada tren), aku emang pernah ikut tren, tapi seringnya enggak. Aku bukan orang yang gila engagement dan ya udah bikin-bikin aja santai," jelasnya.

4. Jangan ambil pusing komentar netizen

Aurelie yang baru saja terlibat video kampanye #MakinHepii berinternet Kominfo ini juga mengaku tidak lagi mengambil pusing tentang komentar netizen yang cenderung ke arah negatif, salah satunya seperti body shamming.

Ini karena dirinya percaya segala sesuatu yang negatif, jika ditanggapi hanya akan menguras energi. Itu sebabnya, dirinya berjanji akan lebih fokus pada hal-hal baik yang disampaikan kepadanya. Pemikiran inilah yang akhirnya membuat Aurelie jadi pribadi yang lebih bahagia.

"Pernah sih dikomentari, kok chubby-an ya. Ya sudah sih nggak terlalu masukin ke hati. Dulu mungkin iya (dipikirin), tapi sekarang biarin ajalah. Soalnya aku mikirnya mungkin itu yang mereka pengen, kok gini sih, ya sudahlah biarin aja pura-pura nggak baca aja. Kalau udah kayak ganggu banget komentar terus, ya sudah tinggal blokir ajalah," pungkas Aurelie.

Penjelasan Aurelie Moeremans dibenarkan Direktur Pemberdayaan Informatika Kominfo, Slamet Santoso yang mengakui netizen Indonesia dianggap sebagai 'penghuni internet' paling tidak sopan di dunia. Ini karena, keramahan, etika dan sopan santun masyarakat Indonesia yang dielu-elukan terbaik di dunia semuanya seolah akan hilang dan tidak berlaku di media sosial.

"Kalau dulu saya kecil sampai sekarang, oleh orang tua kita di dunia nyata, saya ngomong dengan orang lebih tua di dunia nyata ngomong lebih sopan, lebih hati-hati dan pakai simpati, tapi kalau udah di dunia digital semua itu hilang. Bahkan sekelas presiden sekalipun mendapatkan itu semua. Jadi sudah saatnya kita membuat internet dan media sosial menginpirasi dengan hal positif bahkan produktif," kata Slamet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI