Mencintai Ugal-ugalan, Yusril Bongkar Latar Belakang Keluarga Istri hingga Masa Susah Awal Pernikahan

Suara.com - Kehidupan rumah tangga Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra belakangan menjadi sorotan. Hal ini terkait dengan sosok istri Yusril yakni Rika Tolentino Kato yang tampak muda dan cantik. 

Rika dan Yusril sendiri memang terpaut usia 27 tahun. Keduanya bertemu di Filipina saat Yusril menjabat sebagai Mensesneg. 

Kendati demikian Yusril menganggap Rika menikahinya bukan karena jabatan yang dimilikinya. Meski kala itu Rika masih begitu muda yakni berusia 21 tahun sementara Yusril 48 tahun. 

"Saya nikah dengannya ketika menjadi Mensesneg. Hanya beberapa bulan nikah, saya diberhentikan jadi Mensesneg (2007)," tulis Yusril saat ditanyai warganet. 

Baca Juga: Cerita Rumah Yusril Dijaga Pasukan Prabowo, Orang Asing Bisa Kena Tembak

Kala itu Yusril mengaku ia sempat dotawarin jadi hakim Mahkamah Konstitusi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) namun ka tolak. Ia juga ditawari jadi duta besar di Malaysia namun juga menolak.

"Sejak itu, sudah lebih 17 tahun saya gak punya jabatan apa pun. Istri saya tetap saja setia mendampingi saya. Saya yakin dia menikah dengan saya karena kesadaran dan cintanya, bukan karena jabatan saya bukan karena harta," imbuhnya. 

Menurut Yusril sang istri sendiri bukan berasal dari keluarga tak mampu. 

"Keluarga ayahnya di Jepang bukan orang miskin, begitu juga keluarga ibunya di Philippine," ungkap Yusril. 

"Ketika kami menikah, dalam soal harta ini, kami seperti mulai dari awal lagi. Lihat aja laporan kekayaan saya kepada KPK tahun 2007. Harta milik saya tinggal 1,62 milyar rupiah," tuturnya.

Baca Juga: 8 Fakta Pohon Simpor Belitung, Jadi Penghias Taman Rumah Yusril Ihza Mahendra, Ternyata Tanaman Antikanker

Diketahui Rika Tolentino dan Yusril sudah memiliki 2 anak. Bahkan, anak pertamanya sudah berusia 15 tahun.

Rika adalah istri satu-satunya Yusril yang selisih di mana keduanya pertama kali bertemu pada 2004 dan memutuskan menikah. 

Rika Kato memutuskan pindah kewarganegaraan sebagai WNI dan memilih menjadi mualaf.