Suara.com - Penyair Joko Pinurbo meninggal dunia. Kabar ini pun membuat dunia sastra Indonesia diselimuti duka. Pasalnya lelaki yang tutup usia di 62 tahun ini bukanlah sosok sembarangan. Deretan puisi karyanya menyabet sederet penghargaan nasional dan internasional.
Joko Pinurbo yang tutup usia pada Sabtu, 27 April 2024 di RS Panti Rapih, Yogyakarta itu memiliki sederet karya fenomenal. Bahkan, berbagai buku puisinya sudah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa.
Salah buku kumpulan puisi Joko Pinurbo yang fenomenal yaitu yang berjudul Celana. Buku ini diterbitkan pada 1999, dan berhasil membuat Joko Pinurbo memperoleh Hadiah Sastra Lontar pada 2001.
Menariknya, buku puisi Celana karya Joko Pinurbo ini merupakan buku kumpulan puisi pertama yang ia tulis. Joko Pinurbo memang diketahui sudah gemar mengarang puisi sejak duduk di bangku SMA.
Baca Juga: Sastrawan Joko Pinurbo Meninggal Dunia di Jogja, Ini Deretan Karya Puisinya yang Sulit Dilupakan
Berikut adalah buku puisi karya Joko Pinurbo dan deretan penghargaannya.
1. Kumpulan puisi Celana
Buku kumpulan puisi Celana karya Joko Pinurbo ini juga membuatnya menerima penghargaan Sih Award 2001, khususnya untuk puisi yang berjudul Celana 1, Celana 2, dan Celana 3.
Bahkan puisi ini juga sudah diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa Inggris dengan judul Trouser Doll 2002.
2. Buku puisi Di Bawah Kibaran Sarung
Baca Juga: Kabar Duka, Penyair Joko Pinurbo Meninggal Dunia
Kumpulan puisi ini terbit pada 2001 dan berhasil membuat lelaki kelahiran 11 Mei 1962 ini meraih Penghargaan Sastra Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional pada 2002. Sebelum itu, ia juga sudah lebih dulu dinyatakan sebagai Tokoh Sastra Pilihan Tempo 2001.
Di tahun 2005, Joko Pinurbo juga menerima Khatulistiwa Literary Award untuk antologi puisi Kekasihku yang terbit pada 2004.
3. Diundang ke berbagai forum sastra Eropa
Adapun buku puisi Joko Pinurbo yang tidak kalah fenomenal yaitu Pacarkecilku (2002), Telepon Genggam (2003), Pacar Senja (2005), Kepada Cium (2007), dan Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung (2007).
Selain diterjemahkan dalam bahasa Inggris, sejumlah sajak karya Joko Pinurbo juga diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman, Ia kerap diundang ke berbagai acara baca puisi di berbagai forum sastra seperti Festival Sastra Winternachten di Belanda (2002).
Bahkan, oleh pianis dan komponis Ananda Sukarlan, sejumlah sajak Joko Pinurbo juga diubah menjadi komposisi musik yang indah.