Mengenal Sosok Joko Pinurbo, Penyair Ternama yang Meninggal Dunia Hari Ini

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02 WIB
Mengenal Sosok Joko Pinurbo, Penyair Ternama yang Meninggal Dunia Hari Ini
Penyair yang juga seorang Sastrawan terkenal, Joko Pinurbo. (Twitter/@jokopinurbo_)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyair Joko Pinurbo dikabarkan meninggal dunia, Sabtu (27/4/2024). Kabar meninggalnya Joko Pinurbo disampaikan oleh seniman Butet Kartaredjasa melalui unggahan akun Facebook pribadinya.

“Sumangga Gusti (Jopkin),” tulis Butet Kertaradjasa dalam akun Facebooknya.

Kata Sumangga Gusti sendiri berarti ‘Silakan, Tuhan’. Ini merupakan ucapan keikhlasan untuk seseorang kembali ke Maha Kuasa. Sementara itu, dalam kolom komentar Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia, Nezar Patria juga mengucapkan ucapan duka cita atas kepergian Joko Pinurbo.

“RIP Joko Pinurbo, semoga damai di keabadian,” tulis Nezar Patria.

Baca Juga: Bukan Mahfud MD yang Didatangi, Ternyata Orang Ini yang Ditemui Ganjar Lebih Dulu sejauh Real Count Berjalan

Butet Kartaredjasa unggah kabar meninggalnya Joko Pinurbo. (Dok. Facebook)
Butet Kartaredjasa unggah kabar meninggalnya Joko Pinurbo. (Dok. Facebook)

Beberapa ucapan bela sungkawa juga terlihat dalam komentar untuk Joko Pinurbo. Pasalnya, Joko Pinurbo memang sosok yang cukup ternama dalam dunia sastra. Untuk mengenal sosoknya, berikut profil dari sosok Joko Pinurbo.

Profil Joko Pinurbo

Joko Pinurbo lahir pada 11 Mei 1962. Sosok yang akrab disapa Jopkin ini merupakan penyair ternama di Indonesia yang memiliki berbagai karya-karya luar biasa. Diketahui, ia sudah suka menulis sejak SMA.

Dalam tulisannya, biasanya Joko Pinurbo memadukan narasi, humor, dan ironi menjadi satu. Hal ini yang membuat karya-karyanya memiliki makna mendalam sebab menggunakan peristiwa dan objek sehari-hari.

Joko Pinurbo merupakan lulusan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, yang saat ini dikenal dengan nama Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Sementara Joko Pinurbo sudah memulai mengikuti antologi bersama berjudul ‘Tugu’ pada 1986.

Baca Juga: Tampil di Hajatan Rakyat Ganjar-Mahfud, Putri Widji Thukul Tagih Janji Jokowi Soal Nasib Bapaknya

Setelah itu, Joko Pinurbo kerap ikut membuat antologi bersama di tahun-tahun selanjutnya. Beberapa karya antologi bersama Joko Pinurbo di antaranya Tonggak (1987), Sembilu (1991), Ambang (1992), Mimbar Penyair Abad 21 (1996), dan Utan Kayu Tafsir dalam Permainan (1998).

Joko Pinurbo. (Dok: Instagram/tuntunrayu)
Joko Pinurbo. (Dok: Instagram/tuntunrayu)

Untuk Karyanya sendiri, Joko Pinurbo membuat buku berjudul ‘Celana’ yang terbit pada 1999. Setelah itu, Joko Pinurbo membuat berbagai karya lainnya di antaranya Di Bawah Kibaran Sarung (2001), Telepon Genggam (2003), Tahilalat (2012), Baju Bulan: Seuntai Puisi Pilihan (2013), Bulu Matamu: Padang Ilalang (2013), dan lain-lain.

Dari karya yang telah dibuatnya, ia berhasil mendapat berbagai mulai dari Penghargaan Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta (2001), Hadiah Sastra Lontar (2001), Tokoh Sastra Pilihan Tempo (2001, 2012), Penghargaan Sastra Badan Bahasa (2002, 2014), Kusala Sastra Khatulistiwa (2005, 2015), South East Asian (SEA) Write Award (2014), dan masih banyak lagi.

Karyanya ini juga tidak hanya dinikmati masyarakat Indonesia. Pasalnya, beberapa karyanya sering dibuat terjemahan ke dalam berbagai bahasa seperti Inggris, Jerman, Rusia, hingga Mandarin. Bahkan, dari karya puisinya ini juga dibuat dengan gaya musikalisasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI