Infografis
Suara.com - Beberapa waktu lalu, Indonesia digegerkan dengan kasus dugaan korupsi timah yang merugikan negara sampai Rp271 triliun. Crazy rich PIK Helena Lim sampai pengusaha sekaligus suami Sandra Dewi, Harvey Moeis, ikut terseret dalam pusaran megakorupsi ini.
Isu korupsi besar di lingkup pertambangan ini rupanya sempat disinggung oleh Mahfud MD kala membicarakan pesannya untuk Prabowo Subianto yang telah dinyatakan sebagai Presiden Terpilih 2024-2029.
Awalnya Mahfud mengungkap satu pesan pentingnya untuk Prabowo yang akan menjabat sebagai RI 1. Menariknya, masalah ini sudah dibicarakan Mahfud sejak berada di satu kubu dengan Prabowo pada tahun 2014 silam.
![Mantan Menkopolhukam sekaligus cawapres nomor urut 03, Mahfud MD menyampaikan kotbah dalam salat Id di lapangan GSP UGM, Rabu (10/4/2024). [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/04/10/92740-mahfud-md.jpg)
“Diskusi kami itu, ‘Ke depan hukum harus diperbaiki Pak Prabowo, karena kalau hukum ini kocar-kacir, negara ini nggak akan pernah maju. Karena nanti akan terjadi persekongkolan antara, maaf, penjahat dengan penjahat. Kalau penjahat dengan penjahat bersekongkol, namanya kolusi, itu akan terjadi perusakan, yang satu merusak yang satunya’,” jelas Mahfud, dikutip dari akun TikTok @wak_ren1997, Jumat (26/4/2024).
Baca Juga: Ditanya Soal Masuk Kabinet Prabowo, Mahfud MD: Jabatan Harus Diberikan ke Teman-teman Pendukung
Menurutnya Prabowo saat itu menyepakati gagasan Mahfud. “Saya berharap ini menjadi perhatian khusus, masalah hukum,” sambungnya menegaskan.
Setelah itulah Mahfud membahas keresahannya terkait isu kolusi dan oligarki.
“Antara pejabat dan pengusaha saling berkolusi, kalau ini terus berlangsung, oligarki ini, akan membahayakan masa depan negara, menurut saya, sehingga yang harus diseriusi adalah ini, tanpa harus merusak harmoni perjalanan pemerintahan,” ujar Mahfud.
“Karena pemerintahan juga kadang-kadang membutuhkan kerja sama tersebut,” imbuh Deddy Corbuzier selaku tuan rumah podcast.
“Iya, iya,” balas Mahfud membenarkan. “Tapi sekarang kan udah gila-gilaan itu. Coba di pertambangan itu, tahu kan Mas Deddy? Enggak usah orang ditanya, tahu lah kasus batu bara.”
Baca Juga: Tunggakan Pajak Ferrari Harvey Moeis Cukup untuk Beli 6 Honda Beat Terbaru
“Iya, (kerugian sampai) ratusan triliun,” sahut Deddy yang diduga merujuk pada kasus dugaan korupsi timah.
“Macam-macam, (kerugian sampai) triliun. Dari dulu, dan itu kolusi yang saya tahu,” tandas Mahfud.
