Suara.com - Indonesia berhasil melaju ke semifinal Piala Asia U-23 setelah kalahkan Korea Selatan melalui laga penalti dengan skor 11-10, Jumat (26/4/2024). Namun, di tengah hebohnya kemenangan Indonesia, sosok Bung Towel juga ikut menjadi perbincangan masyarakat.
Namanya menjadi perbincangan sebab ekpresinya dinilai biasa saja usai Timnas Indonesia kalahkan Korea Selatan. Dalam unggahan akun X @/cozyaltruis, memperlihatkan para pengamat sepak bola yang tengah menonton bersama. Namun, saat Indonesia berhasil menang, justru ekspresi wajah Bung Towel terlihat datar.
“Towel sumpah ya lo tuh udah bukan cinta Indonesia lagi sih, emang lo udah benci ke Shin Tae Yong nya aja. Bahkan Indo menang ekspresi lo begitu,” tulis akun tersebut dalam unggahannya, Jumat (26/4/2024).
Sebab ekspresi wajah ini membuat nama Bung Towel ramai dapat kritik dari warganet di media sosial. Beberapa warganet juga tampak bertanya mengenai sosok dari Bung Towel satu ini. Lantas siapa sebenarnya sosok dari Bung Towel?
Memiliki nama lengkap Tommy Welly, Bung Towel lahir di Bandung, 5 Maret 1971. Ia merupakan pengamat sekaligus komentator sepak bola. Diketahui Bung Towel sudah gemar dengan sepak bola sejak kecil. Ayahnya sendiri dikatakan seorang mantan pemain serta pelatih sepak bola.
Sebelum menjadi pengamat sepak bola, ia juga sempat bekerja sebagai seorang jurnalis di Harian Bandung. Kariernya sebagai jurnalis ini juga sesuai dengan jurusan kuliahnya. Bung Towel berkuliah di jurusan Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.
Saat menjadi jurnalis, Bung Towel ditempatkan di desk Olahraga. Hal ini yang membuatnya memiliki berbagai pengetahuan tentang berbagai olahraga, khususnya sepak bola.
Nama Bung Towel semakin dikenal setelah menjadi analisis dan komentar di berbagai pertandingan sepak bola, mulai dariLiga Champions hingga liga-liga Eropa lainnya.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-23 Melaju ke Semifinal, Shin Tae-yong Minta Maaf
Tak hanya itu, Bung Towel juga sempat dipercaya oleh di PSSI sebagai General Manager Football Development. Sebab pengetahuannya itu, ia kerap memberikan pendapat dan kritik terhadap sepak bola Indonesia.