Suara.com - Asila Maisa baru-baru ini membagikan video tutorial makeup yang biasa dipakainya saat sekolah. Hasil makeup anak Ramzi dan Avi Basalamah pun menjadi perbincangan di kalangan netizen.
Tak sedikit netizen yang seolah kaget karena Asila Maisa memakai makeup full padahal mau pergi sekolah. Hal ini membuat netizen lain menyinggung soal aturan di sekolah Asila. Memangnya Asila Maisa sekolah di mana?
Melihat seragam yang dipakai, Asila Maisa diketahui menempuh pendidikan di Highscope Indonesia. Ini merupakan lembaga pendidikan bertaraf internasional asal Amerika Serikat yang masuk ke Indonesia sejak tahun 1996.
Highscope Indonesia sendiri memiliki banyak cabang di berbagai daerah, mulai dari Jakarta, Bandung, Medan, Bali, hingga Bengkulu. Mereka menyediakan pendidikan mulai dari jenjang PAUD hingga SMA.
Baca Juga: Gelar Rakernas, Kwarnas Pramuka Minta Nadiem Makarim Revisi Permendikbud No 12
Sekarang Asila Maisa diketahui duduk di bangku sekolah menengah Highscope Indonesia. Pelantun "Menanti Waktu" itu termasuk murid SMA Highscope Indonesia cabang TB Simatupang.
Melansir berbagai sumber, kegiatan belajar mengajar di Highscope berlangsung secara bilingual mengingat statusnya sebagai sekolah internasional. Calon murid pun diwajibkan mengikuti tes bahasa Inggris sebelum mendaftar.
Nantinya murid SMA Highscope Indonesia mendapatkan berbagai fasilitas yang bisa dipakai kapan pun. Di antaranya ada ruang gym, kolam renang indoor, laboratorium Teknologi Informasi dan Komunikasi, hingga theater serta klinik.
Dengan fasilitas yang begitu menjanjikan, tidak heran jika biaya sekolah di Highscope Indonesia terbilang mahal. Menurut data di website resmi, orang tua murid harus membayar Rp76 juta untuk biaya pendaftaran di sekolah ini.
Sementara biaya SPP-nya per bulan adalah Rp8,27 juta atau sekitar Rp99,2 juta per tahunnya. Ini belum termasuk biasa tes masuk sebesar Rp2 juta serta deposit Rp5 juta untuk "memesan" kursi. Biaya deposit akan dikembalikan jika sang anak tidak keterima di Highscope.
Baca Juga: Kiprah Zita Anjani di Dunia Pendidikan, Kini Dikecam Usai Pamer Gelas Starbucks Depan Ka'bah