Indonesia Penyumbang Malaria Tertinggi ke-2 Asia, Kemenkes Klaim Capaian Eliminasi Masih Sesuai Target

Jum'at, 26 April 2024 | 09:20 WIB
Indonesia Penyumbang Malaria Tertinggi ke-2 Asia, Kemenkes Klaim Capaian Eliminasi Masih Sesuai Target
Ilustrasi nyamuk Anopheles, penyebab penyakit malaria. [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - World Malaria Day atau Hari Malaria Sedunia diperingati pada 25 April setiap tahunnya. Menariknya, pada 2024 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyatakan Indonesia berhasil mencapai target eliminasi malaria di beberapa wilayah.

Fakta ini berhasil membuat publik penasaran, mengingat Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi mengakui Indonesia jadi negara penyumbang kasus malaria tertinggi kedua di Asia setelah India. 

Apalagi laporan World Malaria Report 2023 menyatakan Indonesia dan India merupakan penyumbang 94 persen kasus malaria dari seluruh dunia.

"Malaria di Indonesia memang termasuk yang tertinggi di Asia, nomor 2 setelah India," ujar Imran melalui keterangan yang diterima suara.com, Kamis (25/4/2024).

Ilustrasi malaria. [Istimewa]
Ilustrasi malaria. [Istimewa]

Menurut Imran, program eliminasi malaria di Indonesia masih dalam koridor jalur yang sesuai. Ini karena Kemenkes mendapati adanya penurunan kasus malaria dari tahun ke tahun. Penurunan ini sesuai dengan target yang sudah ditetapkan pemerintah.

"Kasus malaria di tahun 2023 sebanyak 418.546 kasus, menurun dibandingkan tahun 2022 yaitu 443.530 kasus. Namun jika dilihat pada 1 dekade  (10 tahun) terakhir, tahun 2015, kasus malaria sebanyak 217.025 kasus maka terlihat seolah terjadi peningkatan kasus," ungkap Imran.

"Ini juga disebabkan membaiknya sistem pencatatan dan pelaporan surveilans malaria di RS dan Puskesmas, serta tingginya peningkatan penemuan kasus malaria yang dilakukan oleh kader malaria,  terutama di daerah endemis tinggi," sambungnya.

Imran menambahkan, di 2023 jumlah tes malaria di Indonesia sudah jauh lebih baik. Ini karena sudah dilakukan sekitar 3 juta tes terutama pada masyarakat di wilayah endemis tinggi. Adapun beberapa wilayah kasus malaria terbanyak di Indonesia terdapat di Papua, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Wilayah Sumba dan Kabupaten PPU di Kalimantan Timur.

"Kawasan Papua dan Nusa Tenggara merupakan daerah dengan kasus malaria tertinggi di Indonesia. Pada tahun 2023, ditemukan 418.546 kasus malaria di Indonesia dengan 369.119 ditemukan di Papua, Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan," jelas Imran.

Baca Juga: Kasus Korupsi APD di Kemenkes, KPK Panggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad

Sederet capaian inilah yang dipastikan Imran sebagai tolok ukur program eliminasi malaria masih dalam jalur dan sesuai dengan target RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional). 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI