Suara.com - Nama Ratu Tisha sudah tak asing lagi di kalangan sepak bola Tanah Air. Ratu dianggap sebaga sosok yang dianggap berjasa dalam mendatangkan Shin Tae-yong atau STY sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Tisha disebut sebagai sosok yang menghubungi Federasi Sepak Bola Korea (KFA) untuk masuk dalam proses perekrutan STY yang tidak mudah. Dianggap sosok berjasa bagi Timnas Indonesia, seperti apa perjalanan karier Ratu Tisha?
Karier Ratu Tisha
Tisha mengawali kariernya di perusahaan jasa perminyakan Schlumberger pada 2008. Ia mendapat banyak ilmu dalam bidang eksplorasi data dan konflik manajemen di perusahaan tersebut.
Baca Juga: Menerka Alasan Shin Tae-yong Lebih Memilih Bertemu Korea Selatan di Final AFC U-23
Meski bekerja di perusahaan perminyakan, Tisha menggeluti kegemarannya terhadap sepak bola dengan mengikuti berbagai seminar sepak bola internasional.
Tisha kemudian mendaftar dan mengikuti tes program FIFA Master di International Centre for Sports Studies. Dari 6.400 pendaftar, hanya ada 28 orang yang diterima termasuk Tisha.
Setelah menyelesaikan studi selama satu setengah tahun dalam program FIFA Master, Tisha menyandang gelar Master of Art. Dia lulus dengan peringkat peringkat ke-7 dari 28 siswa.
Berbekal ilmu dari FIFA, Tisha kemudian dipercaya berperan dalam sepak bola Tanah Air. Tisha mulanya menjadi Direktur Kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) pada tahun 2016.
Setelah ISC 2016, Tisha menjabat sebagai Direktur Kompetisi dan Operasional PT Liga Indonesia Baru (PT LIB). Ia menjadi operator kompetisi Liga 1 2017 sejak Maret 2017.
Baca Juga: Babak 8 Besar Piala Asia U-23, Korea Selatan, dan STY yang Kini Berada di Persimpangan
Sayangnya posisi Tisha sebagai Direktur PT LIB tidak berlangsung lama. Pada Mei 2017, Tisha terpilih menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI di bawah kepengurusan Edy Rahmayadi.
Tisha menjadi perempuan pertama yang mengisi posisi Sekjen PSSI. Makin moncer, Tisha kini menjadi Wakil Presiden AFF periode 2019-2023.