Suara.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani menuai banyak kecaman publik. Hal ini terjadi pasca putri Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan tersebut memamerkan produk minuman pro Israel di depan Kabah.
Melalui akun Instagram-nya, adik Putri Zulhas ini mengunggah momen ketika dirinya tengah umrah di Tanah Suci. Ia memamerkan segelas kopi bermerek Starbucks dari seseorang dengan latar belakang Kabah.
"Lagi makan malam eh ada yang kasih kopi, menurut kalian gimana guys," tulis Zita Anjani dikutip Kamis (25/4/2024).
Usai mengunggah foto tersebut, Zita Anjani sontak menuai banyak kecaman publik. Salah satunya dari warganet berakun Instagram @/zahraalbukhori_. Komentar warganet ini bahkan ditanggapi oleh anak Zulkifli Hasan tersebut.
Baca Juga: Putri Zulhas dan Zita Anjani Suka Bikin Kontroversi, Padahal Pendidikannya Sama-sama Moncer!
"Ini yang katanya mau jadi gubernur ya? Masa mau jadi gubernur enggak updaet sih, sampai-sampai pakai di-posting segala, terus caption-nya kayak bocah baru pegang sosmed. Udah fokus aja dulu ibadah, bukan sibuk nyinyirin," komentar warganet.
Zita Anjani tampak menanggapi nyinyiran warganet tersebut dengan santai. Hal ini terlihat melalui unggahan di Instagram Story-nya ketika sedang mengunggah ulang komentar dari warganet berakun @/zahraalbukhori_ tersebut.
"Wah bangun tidur dimarah-marahin sama netizen +62. Hati-hati yang lihat post aku nanti tensi naik," balas Zita Anjani.
Klarifikasi Zita Anjani
Zita Anjani buka suara perihal unggahannya yang menuai banyak kecaman. Ia menantang orang-orang yang hendak memboikot produk pro Israel agar total atau tidak tebang pilih dalam melakukan hal tersebut.
"Sibuk huru-hara cuma karena satu brand, padahal masih banyak yang harus diperhatiin kalo emang mau full support," tulis Zita Anjani.
"Coba cek di rumah, masih ada engggak barang-barang yang harusnya kalian teriakkan boikot juga? Padahal dalam Islam sendiri sudah jelas, mana yang haram dan halal dikonsumsi," imbuhnya.
Anak Zulkifli Hasan ini juga menyebut bahwa masih banyak barang-barang di sekitar kita yang masih pro Israel. Misalnya saja sabun, pakaian, ponsel, bahkan sosial media.
"Jangan nanggung kalau mau support Palestina. Sekalian aja tuh ganti semua brand yang biasa kalian pakai. Jadi pakai produk lokal semua, gimana? Buat perubahan lewat jalur ekonomi bukan sekadar komentar penuh emosi," kata Zita Anjani.
"Nge-boikot satu brand karena ikut-ikutan enggak bikin kalian semua jadi paling keren. Coba dong terapin juga ke kehidupan kalian sehari-hari," tandasnya.