Rekam Jejak Karier

Dalam perjalanan kariernya, Tisha tetap menaruh kecintaannya pada sepak bola dengan mengikuti seminar sepak bola internasional yang diadakan di Jepang, Belgia dan Denmark. Dia juga mendapat informasi tentang program FIFA Master yang disponsori FIFA.
Dengan bekal portofolio dari kegiatan seminar, Tisha mendaftar dan mengikuti tes program FIFA Master di International Centre for Sports Studies. Dari 6.400 pendaftar, hanya ada 28 orang yang diterima termasuk Tisha.
Setelah menyelesaikan studi selama satu setengah tahun dalam program FIFA Master, Tisha menyandang gelar Master of Art. Dia pun lulus dengan hasil memuaskan menduduki peringkat ke-7 dari 28 siswa.
Berbekal ilmu dari FIFA, Tisha lantas dipercaya untuk berperan dalam persepak-bolaan Indonesia yang salah satunya adalah menjadi Direktur Kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) pada tahun 2016. Setelah ISC 2016, Tisha menjabat sebagai Direktur Kompetisi dan Operasional PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), selaku operator kompetisi Liga 1 2017 sejak Maret 2017.
Namun posisi Tisha sebagai Direktur PT LIB tidak lama. Pada Mei 2017, dia terpilih jadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI di bawah kepengurusan Edy Rahmayadi. Jabatan itu membuat Tisha menjadi perempuan pertama yang mengisi posisi Sekjen PSSI.
Selain itu Tisha juga dipilih menjadi Wakil Presiden AFF periode 2019-2023. Dia pun akhirnya mengundurkan diri dari Sekjen PSSI pada 13 April 2020.
Sebelum mundur dari PSSI, Tisha memberi 'warisan' penting bagi sepak bola Indonesia yakni mendatangkan Shin Tae Yong (STY) untuk melatih Timnas Indonesia. Pada 16 Februari 2023, Tisha terpilih sebagai Wakil Ketua Umum II PSSI periode 2023–2027.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Baca Juga: Inikah Sosok yang Pertama Kali Kenalkan Shin Tae-yong ke PSSI, Ternyata Hater Sendiri?