Suara.com - Sosok Ratu Tisha yang merupakan Wakil Ketua Umum PSSI tengah jadi perbincangan hangat warga X. Hal ini bermula dari cuitan warga X yang mengunggah foto Ratu Tisha bersama jajaran Ketua Umum PSSI dari masa ke masa mulai dari Edy Rahmayadi, Iwan Bule hingga Erick Thohir.
"Dibalik Pria Sukses Ada Wanita Hebat Dibelakangnya," bunyi cuitan akun @id_fm pada Selasa (23/4/2024).
Ratu Tisha memang tak bisa lepas dari PSSI (Persatuan Sepakbola seluruh Indonesia ) sebagai badan yang menaungi sepak bola Indonesia. Dia adalah sosok yang dianggap berjasa dalam mendatangkan Shin Tae Yong (STY) sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Tisha adalah orang yang menghubungi Federasi Sepak Bola Korea (KFA) dalam proses perekrutan STY yang tidak mudah. Terbaru, STY berhasil membawa Timnas Indonesia lolos ke babak perempat final Piala Asia 2024.
Baca Juga: Inikah Sosok yang Pertama Kali Kenalkan Shin Tae-yong ke PSSI, Ternyata Hater Sendiri?
Lantas bagaimana pendidikan Ratu Tisha, sosok penting di PSSI sekaligus berjasa membawa STY untuk melatih Timnas Indonesia? Simak penjelasan berikut ini.
Pendidikan Ratu Tisha
Pemilik nama lengkap Ratu Tisha Destria ini lahir di Jakarta, 30 Desember 1985 sehingga kini berusia 38 tahun. Tisha adalah wanita Indonesia pertama yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PSSI.
Sejak 16 Februari 2023, Tisha menjabat sebagai salah satu Wakil Ketua Umum PSSI periode 2023–2027. Hal itu menjadikan dia sebagai wanita pertama yang menduduki jabatan itu.
Sepak bola telah jadi kegemaran Tisha ketika masih bersekolah dan dia juga dikabarkan pernah menjadi manajer tim sekolah. Tisha berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan jurusan Matematika.
Usai lulus dari ITB tahun 2008, Tisha menerima tawaran bekerja di perusahaan jasa perminyakan Schlumberger. Di perusahaan ini, dia mendapat banyak tambahan ilmu, terutama di dalam bidang eksplorasi data dan konflik manajemen.
Baca Juga: Media Asing: Aib Besar Menanti Sepak Bola Korea Jelang Lawan Timnas Indonesia U-23
Dikarenakan penugasan perusahaan, Tisha harus berpindah-pindah negara dari Kairo, Mesir, ke Houston, Amerika Serikat lalu ke London, Inggris dan Beijing Tiongkok. Oleh karena itulah, Tisha menguasai 5 bahasa sekaligus.
Rekam Jejak Karier
Dalam perjalanan kariernya, Tisha tetap menaruh kecintaannya pada sepak bola dengan mengikuti seminar sepak bola internasional yang diadakan di Jepang, Belgia dan Denmark. Dia juga mendapat informasi tentang program FIFA Master yang disponsori FIFA.
Dengan bekal portofolio dari kegiatan seminar, Tisha mendaftar dan mengikuti tes program FIFA Master di International Centre for Sports Studies. Dari 6.400 pendaftar, hanya ada 28 orang yang diterima termasuk Tisha.
Setelah menyelesaikan studi selama satu setengah tahun dalam program FIFA Master, Tisha menyandang gelar Master of Art. Dia pun lulus dengan hasil memuaskan menduduki peringkat ke-7 dari 28 siswa.
Berbekal ilmu dari FIFA, Tisha lantas dipercaya untuk berperan dalam persepak-bolaan Indonesia yang salah satunya adalah menjadi Direktur Kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) pada tahun 2016. Setelah ISC 2016, Tisha menjabat sebagai Direktur Kompetisi dan Operasional PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), selaku operator kompetisi Liga 1 2017 sejak Maret 2017.
Namun posisi Tisha sebagai Direktur PT LIB tidak lama. Pada Mei 2017, dia terpilih jadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI di bawah kepengurusan Edy Rahmayadi. Jabatan itu membuat Tisha menjadi perempuan pertama yang mengisi posisi Sekjen PSSI.
Selain itu Tisha juga dipilih menjadi Wakil Presiden AFF periode 2019-2023. Dia pun akhirnya mengundurkan diri dari Sekjen PSSI pada 13 April 2020.
Sebelum mundur dari PSSI, Tisha memberi 'warisan' penting bagi sepak bola Indonesia yakni mendatangkan Shin Tae Yong (STY) untuk melatih Timnas Indonesia. Pada 16 Februari 2023, Tisha terpilih sebagai Wakil Ketua Umum II PSSI periode 2023–2027.
Kontributor : Trias Rohmadoni