Ini Pentingnya Peran Humas Agar Indonesia Lebih Dikenal Dunia: Perlu Teknologi Tapi Dengan Sentuhan Manusia

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 24 April 2024 | 11:32 WIB
Ini Pentingnya Peran Humas Agar Indonesia Lebih Dikenal Dunia: Perlu Teknologi Tapi Dengan Sentuhan Manusia
Ilustrasi humas (deposite photos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini Indonesia memang semakin dikenal luas di tingkat global. Meski demikian, perlu promosi lebih masif lagi ke dunia luar agar Indonesia semakin mendapat sorotan positif. 

Oleh sebab itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyebut perlu peran humas untuk lebih memperkenalkan Indonesia ke tingkat dunia. Lewat World Public Relations Forum (WPRF) bisa membuat kualitas Perhumas dan juga praktisi humas meningkat.

“Indonesia saat ini tengah menjadi bagian lampu sorot dunia. Belum lama ini CEO Apple berkunjung ke Indonesia. Tentunya kita tidak ingin hanya menjadi pasar potensial tapi bagaimana Indonesia harus menjadi pengembangan pertumbuhan dan kecepatan teknologi digital. Karena itu, para praktisi humas harus terus menyebarkan informasi yang positif tentang Indonesia,” kata Budi Arie saat menjadi pembicara kunci di Road to WPRF 2024 di Jakarta, Selasa (23/4/2024).

Seperti diketahui, WPRF tahun ini akan digelar di Merusaka, Nusa Dua, Bali pada 19-22 November 2024. Tahun ini gelaran tersebut mengambil tema " Purposeful Influence for the Common Good," WPRF 2024. 

Baca Juga: Sepak Terjang Kombes Trunoyudo, Kabid Humas Polda Metro Jaya Dilaporkan Bripka Madih ke Propam

Ilustrasi Diskusi dengan Six Thinking Hats (Pexels.com)
Ilustrasi Diskusi dengan Six Thinking Hats (Pexels.com)

Budi menambahkan, dunia perhumasan juga bisa memanfaatkan teknologi digital seperti kecerdasan buatan untuk meningkatkan kualitas. Namun, jangan sampai penggunaan teknologi melupakan dimensi manusia.

Presiden dan CEO Global Alliance Justin Green menyoroti pentingnya pertemuan ini, dengan menyatakan, WPRF 2024 merupakan kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi komunitas PR global untuk bersatu dan berkolaborasi untuk meningkatkan peran PR dalam mencapai kesejahteraan masyarakat dan kesuksesan organisasi.

“Kami berkomitmen untuk menampilkan strategi dan wawasan terobosan yang akan membentuk masa depan profesi kami,” ujar Green.

Ketua Umum Perhumas Boy Kelana Soebroto mengungkapkan antusiasmenya untuk menyelenggarakan forum ini di Indonesia.

"Kami merasa terhormat dapat membawa WPRF ke Bali, sebuah lokasi yang secara sempurna mewujudkan tema persatuan dalam keberagaman. Acara ini tidak hanya akan menampilkan warisan budaya Indonesia yang kaya, namun juga menyoroti pengaruhnya yang semakin besar dalam lanskap PR global. Kami berharap dapat menyambut dunia di Indonesia dan bersama-sama menciptakan pengaruh yang bermanfaat bagi kebaikan bersama,” ungkap Boy.

Baca Juga: Bripka Madih Laporkan Kabid Humas Polda Metro Jaya ke Propam Polri, Apa Perkaranya?

Boy menambahkan, pada WPRF 2024 nanti, Perhumas juga akan meluncurkan kode etik kehumasan yang dibuat bersama dengan Kementerian Kominfo. Kode etik ini dibuat dengan adaptasi dari adanya kecerdasan buatan.

Menurut Boy, kehadiran AI dapat membantu tugas humas tapi sentuhan manusia juga tidak boleh ditinggalkan. Karena itu, Perhumas mengajak semua praktisi humas untuk mengoptimalkan pekerjaan komunikasi dengan menggunakan AI secara bertangungjawab.

Sebagai informasi,  WPRF 2024 akan menampilkan pidato utama, diskusi panel, lokakarya, dan kesempatan berjejaring yang dirancang untuk meningkatkan pengembangan profesional dan kolaborasi global di antara para peserta. Forum ini juga akan menyelenggarakan Global PR and Communications Awards yang bergengsi, yang memberikan penghargaan atas keunggulan dan inovasi di bidangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI