"Kita bisa sangat bervariasi dengan adanya banyak bangsa yang ada di Indonesia, kita bisa eksplor. Jadi bisa seperti (busana) di Arab Saudi, bisa kayak India, tapi juga ada Sumatera, Maluku karena akulturasi budaya inilah justru itu kekayaan dari Indonesia," papar Poppy.

Potensi Indonesia jadi kiblat fesyen busana muslim dunia juga terlihat dari banyaknya apresiasi dari pihak luar. Salah satunya, baru-baru ini Poppy mendengar pujian dari istri duta besar Inggris yang mengakui Indonesia jadi tempat mencari busana muslim terlengkap.
"Karena kan suami aslinya dari Pakistan dan beragama islam. Jadi dia bilang, kalau ingin mencari busana muslim yang banyak variasinya ya di Indonesia dan itu memang betul, karena saya garap busana muslim sudah 30 tahun sejak APPMI berdiri," jelas Poppy.
Ini juga yang jadi alasan APPMI rutin menggelar event Ramadan Runway yang sudah memasuki tahun ke-12, agar jadi etalase rujukan busana muslim dari desainer ternama. Bahkan event ini sudah diminta dari berbagai pusat perbelanjaan Indonesia.
Fakta ini dibuktikan dari digelarnya Ramadan Runway 2024 di Mal Kota Kasablanka selama 25 hari, sejak 27 Maret hingga 21 April 2024 berhasil meraup omzet hingga Rp 8,9 miliar. Tidak kurang dari 75 jenama modest terlibat dalam event ini.
Acara juga diramaikan berbagai kegiatan, dari mulai peragaan busana, pencarian ikon Ramadan Runway Model Hunt, program pencarian entrepreneur muda di bidang fesyen bertajuk Indonesia Fashion Preneur Competition hasil kolaborasi APPMI dan Spark Fashion Academy (SFA).