Suara.com - Fedi Nuril menjadi salah satu orang yang kecewa dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Khususnya terkait pernyataan MK yang menyebut Presiden Jokowi tidak melakukan tindakan nepotisme dalam pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto.
Kekecewaan aktor Ayat-ayat Cinta ini pun dicurahkan lewat akun X miliknya, @realfedinuril. Dalam cuitannya, Fedi Nuril tampak mengomentari berita berjudul "MK Nilai Jokowi Tak Lakukan Nepotisme dalam Pencalonan Gibran".
Fedi Nuril pun memberikan sindiran menohok terkait putusan MK yang menilai Jokowi tidak melakukan nepotisme. Putusan itu, kata Fedi Nuril, membuatnya ingin mempersiapkan anak-anaknya untuk menjadi calon presiden.
Bukan tanpa sebab, Fedi Nuril rupanya ingin anak-anaknya bisa melawan dinasti Presiden Jokowi yang sekarang menguasai pemerintahan.
Baca Juga: Respons Putusan MK, Ngabalin Tegaskan Bansos Jokowi Bukan untuk Pengaruhi Pemilih Pilpres 2024
"Kalau MK sudah menilai Jokowi tidak melakukan nepotisme dalam pencalonan Gibran, berarti gue harus mempersiapkan anaka-anak gue untuk melawan capres-capres dari silsilah Jokowi," tulis Fedi Nuril seperti dikutip Suara.com, Selasa (23/4/2024).
Sebut saja Gibran menjadi wapres terpilih mendampingi Prabowo Subianto. Selain Gibran, anak bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep juga telah menjadi ketua umum PSI. Kaesang bahkan digadang-gadangkan akan maju sebagai Gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2024.
Kemudian ada juga menantu Jokowi, Bobby Nasution yang menjabat sebagai Wali Kota Medan. Bobby juga berencana maju sebagai calon Gubernur Sumatera Utara di Pilkada tahun ini. Semua ini belum ditambah dengan keturunan Jokowi yang tentu berpeluang masuk politik di masa depan.
Sontak cuitan Fedi Nuril yang sarkastis ingin membimbing anaknya melawan dinasti Jokowi ramai dikomentari warganet. Hingga berita ini dipublikasikan, cuitannya telah disukai 20 ribu kali dan di-retweet 4 ribu kali.
"Jan Ethes menanti," sahut warganet.
Baca Juga: Putusan MK Soal Nepotisme Gibran Disorot, Fedi Nuril Kasih Komentar Menohok
"Setuju. Jangan kasih mereka kedudukan lagi. Saya sudah muak dengan cara seperti ini," ungkap warganet.
"Tapi Pemilu nya masih ada gak bang nanti? Kan dinasti ntar tinggal diserahin aja tahtanya ke putra mahkota," sindir warganet.
"2029 mending dukung Komeng nyapres aja sih. Udah peling bener dia memimpin negeri komedi," sindir yang lain.
"Kita lawan bersama, Bang Fedi Nuril. Kita semua punya hak dan kesempatan yang sama untuk mengelola negara ini, bukan anak-anak Jokowi saja," dukung warganet.
"Ironis mendengar putusan MK, ternyata hakim-hakil yang mulia tidak mengerti apa itu nepotisme. Kata 'nepotisme' berasal dari bahasa Italia 'nipote', artinya 'keponakan'. Berawal dari abad ke-17, di mana banyak keponakan dari pimpinan gereja Katolik mendapatkan perlakuan istimewa," jelas warganet.
"Persiapan panjang sebelum cucu-cucu kita new voter berhadapan dengan Jan Ethes di Pemilu 2064 nanti," celetuk warganet.
"Setuju mas, kita harus mempersiapkan anak-anak kita buat melawan mereka," dukung lainnya.