Suara.com - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea terang-terangan dirinya tak mau menjadi menteri selepas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dinyatakan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.
Seperti diketahui, Hotman Paris merapat di barisan pendukung paslon nomor 2 pada Pemilu 2024. Advokat yang hobi memakai cincin mentereng itu juga menjadi tim pembela Prabowo-Gibran dalam menghadapi sengketa Pilpres.
Setelah Mahkamah Konstitusi (MK) resmi menolak permohonan sengketa Pilpres pasangan Anies Baswedan-Cak Imin dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Senin (22/4), Hotman pun menunjukkan beragam reaksi.
Selain semringah lantaran membantu Prabowo-Gibran memenangkan sengketa Pilpres, Hotman juga menyoroti respons pihak rival. Dalam postingan di Instagram, Hotman memperlihatkan link pemberitaan yang menyebut Anies Baswedan memuji Prabowo sebagai patriot.
Baca Juga: Hannover Messe 2024: Indonesia Siap Jaring Investor Potensial di Sektor Industri
Hotman mengapresiasi hal itu. Pengacara berusia 64 tahun tersebut meminta semua pihak untuk kembali rukun.
"Sikap terpuji sudah tumbuh! Ayok semua pendukungnya mari kita berteman lagi!," tulisnya dalam caption unggahan Selasa (23/4).
Lebih lanjut, Hotman Paris mengaku kalau dirinya enggan menjadi menteri pemerintahan Prabowo-Gibran. Ia menjabarkan dua alasan.
Hotman Paris menyebut jabatan menteri tak sesuai dengan isi hatinya. Menurutnya, gaji menteri terlalu kecil dan dia tak bisa dansa kalau menjadi bagian lembaga eksekutif.
"Hotman tidak tertarik jadi Menteri sebab gaji Menteri terlalu kecil dan tidak ada kebebasan dansa! Hotman tidak mau hidup tidak sesuai isi hati," pungkasnya.
Baca Juga: Terima Kasih ke Masyarakat, Ini Pernyataan Resmi Prabowo Subianto Usai Sidang MK
Tak mengherankan bila Hotman Paris menyebut gaji menteri kecil, sebab dirinya sempat koar-koar saat ini sudah memiliki harta sebesar Rp4,5 triliun.
Selain kondang sebagai pengacara, Hotman Paris dikabarkan punya banyak aset properti mulai dari 200 unit ruko, 500 apartemen dan rumah, 12 villa di Bali, hingga deretan koleksi mobil.