Suara.com - Apapun yang dilakukan Nagita Slavina akan menarik perhatian termasuk ketika ia tidak menghabiskan makanan. Sebelumnya, Nagita Slavina, pernah berbagi makanan sisa kepada pengasuh Rayyanza. Hal itu berbuntut netizen membahas hukum makanan tidak dihabiskan.
Nagita Slavina terlihat pernah memberikan minuman yang sudah disedot pada Sus Rini, pengasuh Rayyanza. Itu artinya istri Raffi Ahmad ini tidak menghabiskan minumannya pada saat itu.
Hal tersebut ternyata dilakukan oleh Nagita Slavina beberapa kali. Tidak hanya minuman tetapi juga makanan. Ia memberikan makanan bekas gigitannya kepada orang-orang yang bekerja kepadanya.
Kebiasaan tersebut memicu kritik dari kalangan netizen. Ada yang mengaku jijik melihat kebiasaan Nagita Slavina tersebut. Pembahasan kemudian berkembang sampai ke hukum membuang-buang makanan atau hukum makanan tidak dihabiskan.
Ustadz Abu Ibrohim Muhammad Ali pernah membahas adab makan. Hal ini bisa disimak di saluran youtube Pasuruan Mengaji. Linknya berikut ini:
https://www.youtube.com/watch?v=322hMcCJoEw
Dalam kajiannya, Ustadz Abu Ibrohim menyebut seseorang yang berlebihan dalam segala sesuatu itu bukanlah sifat orang beriman. Lebih buruk lagi jika sampai terbuang.
"Kalau sampai terbuang, ini diatas sifat berlebihan," kata Ustadz. Orang yang buang-buang harta itu sesungguhnya kawannya setan. Sedangkan setan itu ingkar kepada Allah Swt. Oleh karena itu, jangan sampai membuang-buang makanan. Untuk bisa menghindari kemungkinan buang-buang makanan maka harus tutup celahnya, yakni berlebihan.
ustad Abu Ibrohim kemudian memberikan tips apabila terlanjur memiliki persediaan makanan dan minuman yang berlebihan, sebaiknya sebelum tersimpan sebelum terbuang sebaiknya diberikan kepada orang lain.
Surat Al Isra ayat 26-27 melarang kita menyianyiakan makanan, berbunyi sebagai berikut:
Baca Juga: ART Rieta Amilia Bongkar Sifat Asli Nagita Slavina, Sebut dari Kecil Suka Kasih Makanan Bekas
وَابْنَ السَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا