Suara.com - Andika Perkasa dan Ahmad Syaikhu sama-sama tengah disorot usai rumah keduanya terungkap ke publik. Adapun rumah Andika tampak sangat mewah, sedangkan milik Syaikhu dinilai sederhana.
Kediaman mereka yang bak bumi dan langit turut membuat jabatan Andika Perkasa serta Ahmad Syaikhu disorot. Di mana satu aktif sebagai petugas partai dan satunya lagi digaji oleh pajak negara.
Beda Jabatan Andika Perkasa Vs Ahmad Syaikhu
Andika Perkasa saat Pilpres 2024 kemarin ditunjuk sebagai Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. Adapun karier sebelumnya penuh di bidang militer.
Ia memulai kariernya itu dengan menjadi perwira pertama infanteri di jajaran Kopassus. Tepatnya di grup 2/Para Komando dan Satuan 81 Penanggulangan Teror selama 13 tahun.
Andika kemudian melanjutkan studinya di sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad). Ia pada November 2013, diangkat menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad).
Saat itu, pangkatnya adalah Brigadir Jenderal (Brigjen). Selang satu tahun, ia yang berpangkat Mayjen menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden atau Danpaspampres.
Lanjut, pada Mei 2016, Andika diangkat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura. Ia juga kerap menjadi Dankodiklatad dengan pangkat Letjen pada 2018.
Setelah itu, Andika dimutasi menjadi Pangkostrad menggantikan Letjen Agus Kriswanto. Tak sampai di situ, kariernya terus melejit hingga pada tahun 2021, ia dipercaya menjabat Panglima TNI.
Baca Juga: Rumah Andika Perkasa vs Ahmad Syaikhu Bak Bumi dan Langit, Bagaimana dengan Isi Garasinya?
Saat menjadi Panglima TNI, gaji Andika Perkasa diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 16 Tahun 2019. Di mana yang berpangkat jenderal sebesar Rp5.238.200-Rp5.930.800.
Sementara saat ini, ia sudah pensiun dan disibukkan dengan aktivitas di dalam sebuah partai. Andika adalah kader PDIP dan disebut-sebut petugas partai bekerja sukarela atau tak digaji.
Di sisi lain, Ahmad Syaikhu pernah menjadi auditor di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Ia mewakili Provinsi Sumatera Selatan di Palembang dari tahun 1986 hingga 1989.
Tak hanya sampai di situ, kariernya tersebut dilanjutkan ke BPKP Pusat. Di mana Ahmad Syaikhu dipercaya untuk ditempatkan pada Deputi Bidang Pengawasan Keuangan Daerah.
Sementara di ranah politik, Ahmad Syaikhu lebih dulu menjadi pejabat daerah. Ia pada 2013-2018 menjabat Wakil Walikota Bekasi mendampingi Rahmat Effendi yang diusung Golkar.
Saat ini, Syaikhu aktif sebagai Presiden PKS dan anggota DPR RI Komisi V. Tepatnya fraksi PKS periode 2019-2024 dari Daerah Pemilihan Jabar VII. Dengan jabatan itu, ia digaji oleh pajak negara.
Selain itu, ia juga aktif sebagai Dewan Pembina Yayasan Islamic Center IQRO Pondokgede. Kemudian, ia pun turut mengembangkan Asyikpreneur, sebuah lembaga pemberdayaan kewirausahaan.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti