Suara.com - Putri kedua Dwi Sasono dan Widi Mulia, Widuri Puteri Sasono menjadi sorotan berkat akting apiknya dalam film terbaru, Siksa Kubur besutan Sutradara Tanah Air Joko Anwar.
Berperan sebagai seorang remaja bernama Sita, Widuri nampaknya mewarisi bakat kental dari sang ayah. Bagaimana tidak, ia berhasil memukau penonton dan beradu akting dengan deretan aktor berbakat tanah air seperti Reza Rahardian, Faradina Mufti, Fachri Albar, hingga Christine Hakim.
Sayangnya, tak sedikit yang mengatakan jika Widuri termasuk 'produk' nepo baby atau bayi nepotisme, istilah yang mengacu pada anak-anak selebriti yang telah berhasil dalam karir yang mirip dengan orangtua mereka.
Banyak netizen yang menganggap jalan mulus Widuri terlibat dalam proyek film besar karena koneksi orangtuanya. Tak sedikit pula yang mengira jika Dwi Sasono dan Widi Mulia terlibat dalam proses produksi film Siksa Kubur yang tengah diputar di bioskop.
Sehingga mereka dengan mudah menunjuk anaknya untuk terlibat dalam proyek film besar garapan Joko Anwar tersebut. Hal ini pun sempat membuat Widi Mulia memberikan klarifikasi lewat unggahan Story Instagram.
Ia menegaskan, kemampuan akting dan profesionalitas sang anak lah yang membuatnya dapat membintangi sejumlah film-film besar. Widi Mulia juga menyebut Widuri tetap melakukan screen test dan workshop untuk mendapatkan sebuah peran.
"Kami tidak berada dalam tim produksi film yang memilih dan menentukan untuk anak-anak kami bermain di dalamnya. Peluang mereka dalam jalur profesional datang secara organik. Ada testnya, ada pelatihannya. Sekali lagi, istilah Nepo Baby kurang tepat," tulisnya.
Widi Mulia juga berseloroh jika keluarganya bekum memiliki modal nominal yang cukup untuk mendanai jalur karir ketiga anak-anaknya di industri hiburan.
Anggota grup vokal B3 itu juga menyebut ketiga anak-anaknya memang tumbuh dengan baik untuk berkesenian karena memiliki privilege dari orangtuanya yang merupakan seniman.
Baca Juga: Profil Widuri Puteri Anak Dwi Sasono, Aktingnya di Film Siksa Kubur Tuai Pujian
"Dru, Widuri dan Den tumbuh baik berkesenian karena mendapat support dan privilege dari kami ortunya yang juga seniman. Itu statement yang lebih pas. Sekali lagi, istilah Nepo Baby kurang tepat untuk dipergunakan di sini," tutup Widi.