Kartini Masa Kini, Kisah Tiara Alincia Fitri Jadi Masinis MRT Tanpa Lupakan Peran Sebagai Ibu Rumah Tangga

Minggu, 21 April 2024 | 07:00 WIB
Kartini Masa Kini, Kisah Tiara Alincia Fitri Jadi Masinis MRT Tanpa Lupakan Peran Sebagai Ibu Rumah Tangga
Tiara Alincia Fitri, Masinis MRT (Dok. pribadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Tiara Alincia Fitri, Masinis MRT (Dok. pribadi)
Tiara Alincia Fitri, Masinis MRT (Dok. pribadi)

Iya, ini bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan bagian informasinya, yang biro komunikasinya. Jadi dalam buku itu terdapat para alumni Sekolah Kedinasan Perhubungan dari matra laut, darat, udara, dan kereta api. Dan saya mewakili salah satu kereta apinya.

Kalau di kisahnya itu kurang lebih kan, karena mereka mau ambil bagaimana kisah kita dari sebelum masuk kampus sampai setelah kerja. Jadi saya disitu ambil peran menceritakan kisah saya dari SMA saat sebelum masuk ke perguruan tinggi PPI Madiun. Jadi dari awal-awal masuk PPI Madiun sampai saya masuk MRT Jakarta.

4. Tidak hanya sebagai masinis, Tiara diketahui juga sebagai seorang ibu dan istri. Apa tantangan yang dialami dalam seorang masinis sekaligus ibu dan istri untuk suami serta anak?

Sejak hamil, kita itu berhenti membawa kereta. Setelah itu habis melahirkan ada masa nifas itu kurang lebih 3 bulan. Jadi cuti 3 bulan setelah melahirkan.

Setelah kembali lagi, kita harus ikut tes kayak assessment ulang, menyatakan bahwa kamu itu siap berdinas. Karena kan saya kurang lebih 1 tahun sudah tidak membawa kereta. Setelah itu, sedikit stres karena awal-awal dinas ini, kita berangkat jam 3 pagi, berangkat jam 2 pagi.

Sementara waktu itu anak bayi new born itu masih sulit, ya, kadang bangun tengah malam. Jadi maksudnya mental dan fisik saya kurang, karena jam tidurnya juga kurang, jadi capek. Lebih capek jasmani dan rohani.

Untuk mengatasinya, alhamdulillah ada assessment untuk menyatakan ‘Kamu siap nggak sih untuk membawa kereta lagi?’. Nah, itu ditanyain oleh pihak kantor. Jadi kita itu curhat juga, apa kira-kira keluh kesah kita. Dan kita siap nggak, sih, untuk membawa kereta lagi gitu. Jadi dari pihak kantor pun juga memastikan ke kita, ‘sudah siap belum untuk membawa kereta kembali’ gitu.

Jadi kita memang terbuka di sini, kalau ada yang kurang nyaman atau kurang sesuatu yang dipikirkan, langsung diomongin. Soalnya kayak saya saja, nih, mau dinas pasti selalu ada assessment, ‘Apakah ada permasalahan hari ini, bagaimana keadaannya sehat atau enggak?' kayak gitu.

5. Bagaimana MRT mendukung perempuan di dunia kerja, kebijakan apa saja yang dimiliki untuk mendukung perempuan terus berkarier? Bagaimana dengan ruang cuti haid, dan ruang laktasi untuk pekerja, apakah perusahaan menyediakan?

Baca Juga: Geger Tabrakan Kereta di Bandung, Ketahui Posisi Duduk Paling Aman di KA Jarak Jauh

Kalau MRT ini alhamdulillah gender equity-nya sangat baik. Di sini ada fasilitas berbagai macam untuk wanita, salah satunya untuk fasilitas antar jemput malam. Tak hanya masinis, tapi karyawan operasional wanita di MRT Jakarta itu mendapatkan fasilitas antar jemput, terus ada cuti haid, cuti hamil dan cuti melahirkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI