Suara.com - Setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. Ini merupakan momen untuk mengenang perjuangan sosok RA Kartini dalam memperjuangkan hak-hak wanita Indonesia. Berkat perjuangannya itu, kaum perempuan di Indonesia kini memiliki hak-hak yang setara dengan laki-laki.
Meski hari lahirnya diperingati setiap tahun, tak banyak yang tahu mengenai sepak terjang RA Kartini. Selain dikenal sebagai pejuang emansipasi perempuan, ia punya banyak fakta menarik lain yang harus kita ketahui. Ini dia:
1. Menulis buku yang isinya menuai kontroversi
Mengutip dari laman PIPS Universitas Islam Raden Rahmat, dikatakan kalau buku Kartini yang berjudul ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’ menuai kontroversi. Buku ini berisi surat yang dibuat Kartini untuk kepada sahabatnya di Belanda. Namun, buku ini sempat diragukan kebenarannya oleh para sejarawan lantaran tidak ada bukti valid bahwa seluruh surat di dalam buku tersebut adalah tulisan tangan Kartini.
Baca Juga: Lebaran 2023, KBRI Moskow Gelar Salat Id dan Dubes Indonesia Juga Sampaikan Selamat Hari Kartini
2. Bisa berbahasa Belanda
Kartini juga diketahui mahir berbahasa Belanda. Hal ini karena ia merupakan seorang bangsawan Jawa, sehingga punya kesempatan untuk belajar bahasa Belanda. Kemampuannya ini juga yang membuatnya mendapat beasiswa dari pemerintah Belanda.
3. Namanya dipakai di sebuah jalan di Belanda
Nama Kartini rupanya juga dipakai untuk nama jalan di Belanda. Tidak tanggung-tanggung, ada empat kota di Belanda yang memakai nama Kartini, yaitu di Utrecht, Venlo, Amsterdam, dan Haarlem.
4. Memiliki hubungan keluarga rumit
Baca Juga: Melalui Momen Hari Kartini, Ayo Lawan Kekerasan Seksual!
Keluarga Kartini disebutkan memiliki hubungan yang rumit. Ibu kandungnya disebut tak diakui sebagai istri utama. Pasalnya, ibu Kartini tidak berasal dari keluarga bangsawan. Sementara seorang bupati diharuskan menikahi bangsawan. Oleh sebab itu, ayahnya menikah lagi dengan anak keturunan Raja Madura.
5. Tumbuh besar di lingkungan keluarga poligami
Sebagai pejuang emansipasi wanita, siapa sangka ternyata Kartini tumbuh besar di lingkungan keluarga poligami. Bukan hanya sang ayah, bahkan Kartini sempat dijodohkan dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat yang saat itu sudah memiliki tiga istri.
6. Meninggal di usia muda
Kartini sendiri dikenal sebagai salah satu tokoh yang meninggal di usia muda. Ia meninggal pada 17 September 1904 karena penyakit preeklampsia yang dideritanya pasca melahirkan di usia 25 tahun.