Profil Yudi Utomo Ahli Nuklir UGM yang Jadi Buronan Polisi, Ini Kronologi Kasusnya

Jum'at, 19 April 2024 | 09:55 WIB
Profil Yudi Utomo Ahli Nuklir UGM yang Jadi Buronan Polisi, Ini Kronologi Kasusnya
Ahli nuklir dari UGM, Yudi Utomo Marjoko (istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ahli Nuklir Universitas Gajah Mada (UGM), Yudi Utomo Imardjoko menjadi buronan polisi alias DPO. Hal ini setelah dirinya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penggelapan uang.

Dana yang digelapkan diketahui sebesar Rp9,2 miliar. Status buronan itu membuat sosok Ahli Nuklir UGM menuai rasa penasaran. Tak terkecuali profil dan kronologi dirinya menjadi DPO.

Profil dan Kronologi Ahli Nuklir UGM Jadi Buronan Polisi

Yudi Utomo Imardjoko lahir di Yogyakarta pada 15 Maret 1963 atau saat ini berusia 61 tahun. Ia diketahui sebagai seorang dosen di Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika UGM.

Adapun dirinya merupakan alumni Teknik Nuklir UGM tahun 1989. Yudi kemudian melanjutkan pendidikan magister serta doktornya di Iowa State University, Ames, Amerika Serikat.

Ia menjadi orang Indonesia termuda yang berhasil meraih gelar doktor, yakni di usia 32 tahun pada 1995. Namanya pun populer usai dianggap menyelamatkan Batan Teknologi.

Perannya sendiri dengan menjadi direktur utama pada tahun 2011. Di sisi lain, Yudi menjadi DPO karena tidak pernah menghadiri panggilan dari penyidik Ditreskrimum Polda Jatim.

Kasusnya itu berawal saat dirinya menjadi Direktur Utama PT Energi Sterila Higiena. Ia diduga melakukan penggelapan dalam jabatan dan atau tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Uang yang digelapkan diduga sebesar Rp9,2 miliar dan Yudi dilaporkan ke Polda Jatim pada 26 Desember 2022. Kuasa hukum perusahaan, Johanes Dipa Widjaja mengatakan, kasus sempat akan diselesaikan secara kekeluargaan.

Baca Juga: KMMH UGM Gelar Workshop, Menguak Esensi Judicial Review : Strategi dan Taktik untuk Meningkatkan Efektivitas Hukum

Yudi pun memberikan surat pernyataan yang diteken pada 21 November 2022. Isinya, ia berjanji akan mengembalikan semua uang yang digelapkan secara tunai paling lambat 5 Desember 2022.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI