Suara.com - Gara-gara dugaan penistaan agama yang dilakukan Pendeta Gilbert Lumoindong, kontroversi khotbah putra sulungnya, Garren Lumoindong jadi ikut viral di media sosial.
Hal itu karena Garren diduga mendesak para jemaatnya untuk segera mengirim uang dengan dalih telah mendapat bisikan dari Roh Kudus. Lantas siapa sebenarnya Garren Lumoindong? Simak profil Garren Lumoindong yang khotbahnya kontroversial berikut ini.
Profil Garren Lumoindong
Garren Reivener Lumoindong lahir di Jakarta pada 7 Desember 1992 sehingga kini berusia 31 tahun. Dia adalah putra sulung Pendeta Gilbert Lumoindong dan Reinda Lumoindong. Garren mempunyai dua adik, yakni Greivance Lumoindong dan Gavrilla Reichella Lumoindong.
Garen mengikuti jejak sang ayah dalam bidang pelayanan rohani. Bakat Garren yang mumpuni bersumber dari Pendeta Gilbert yang begitu mengasihinya dan menjadi inspirasi.
Baca Juga: Soroti Kasus Pendeta Gilbert, Psikolog Sebut Ayah Grievance Lumoindong Terlalu Percaya Diri
"Inspirasi pertama saya itu Tuhan Yesus, setelah itu papa. Keduanya memberi inspirasi besar buat saya," kata Garren dalam salah satu kesempatan.
"Mungkin orang hanya melihat papa di mimbar, tetapi saya kenal papa di rumah. Dan saya melihat bagaimana papa benar-benar tulus, bersih untuk melayani Tuhan. Saat melihat papa benar-benar mengasihi Tuhan, saya juga terdorong untuk melayani Tuhan," sambung dia.
Garren disebut memiliki riwayat pendidikan mentereng. Sayangnya, tak ada informasi detail mengenai lembaga tempat Garren menempuh pendidikan dasar dan menengah.
Namun setelah itu, Garren sempat berniat menempuh pendidikan tinggi di Hebrew University mengambil konsentrasi ilmu psikologi.
"Saya waktu mau sekolah psikologi di Yerusalem, bukan karena (di) Israel, cuma gara-gara di sana sekolahnya Hebrew University, itu salah satu yang terbaik di Psikologi,” kata dia dikutip dari kanal YouTube Anugrah Ministries.
Baca Juga: Geram Kelakuan Pendeta Gilbert Lumoindong, Ayah Brigadir J: Jangan Fitnah Anak Saya!
Gagal berkuliah di Hebrew University of Jerusalem, Garren memilih untuk menempuh pendidikan teologi di Indonesia.
"Akhirnya berakhir di Sekolah Tinggi Teologi Bethel Indonesia (STTBI) di Petamburan,” ujarnya.
Sementara itu dilihat di situs resmi, akreditasi kampus STTBI adalah C. Tapi untuk beberapa program studinya sudah mendapat akreditasi B seperti S1 Teologi dan S1 Pendidikan Agama Kristen.
Khotbah Kontroversial
Dalam salah satu khotbah, Garren diduga mendesak para jemaatnya untuk segera mengirimkan uang dengan dalih sudah mendapat bisikan dari Roh Kudus. Hal ini diungkap oleh akun X @PartaiSocmed pada Senin, 15 April 2024. Dalam video yang diunggah, Garren tengah membahas ibadah pembebasan keuangan.
"Saya akan mendoakan secara khusus setiap taburan benih Saudara dan ini yang saya terima barusan, Saudara yang mau tabur ini, Saudara transfer paling telat besok jam 2 siang,” ucap Garren dalam video yang viral di media sosial tersebut.
"Ini Tuhan yang jadi saksi saya. Roh Kudus yang bilang sama saya, tabur sebelum jam 2 siang besok," sambung Garren seakan meyakinkan para jemaatnya agar segera mentransfer uang.
Khotbah itulah yang membuat sosok Garren Lumoindong ikut menjadi sorotan publik karena dianggap berjualan agama. Padahal sebagai putra sulung seorang pemuka agama, Garren menempuh pendidikan di lembaga bergengsi.
Kontributor : Trias Rohmadoni