Suara.com - Sosok Garren Lumoindong ikut menuai sorotan usai sang ayah, Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan atas kasus dugaan penistaan agama pada Selasa (16/4/2024).
Pendeta Gilbert dianggap mengolok-olok salat dan zakat yang ada dalam agama Islam melalui khotbahnya yang kini viral di media sosial.
"Saya Islam diajari bersih sebelum sembahyang, cuci semuanya. Saya bilang lu 2,5 (persen), gua 10 persen, bukan berarti gua jorok, disucikan oleh darah Yesus," ucap Pendeta Gilbert.
Buntut dari ramainya perbincangan tentang masalah yang menimpa Pendeta Gilbert, kontroversi mengenai khotbah Garren Lumoindong kini mendapat sorotan.
Garren Lumoindong dalam khotbahnya diduga mendesak para jemaatnya untuk segera mengirimkan uang dengan dalih sudah mendapatkan bisikan dari Roh Kudus.
"Saya akan mendoakan secara khusus setiap taburan benih Saudara, dan ini yang saya terima barusan, Saudara yang mau tabur ini, Saudara transfer paling telat besok jam 2 siang,” tutur Garren.
"Ini Tuhan yang jadi saksi saya. Roh Kudus yang bilang sama saya, tabur sebelum jam 2 siang besok," sambungnya seolah meyakinkan para jemaatnya agar segera mengirimkan uang.
Sama-sama terlibat kontroversi, berikut merupakan pendidikan Pendeta Gilbert dan Pastor Garren.
Pendidikan Pendeta Gilbert Lumoindong
Baca Juga: Khotbah Berbau Penistaan Agama, Orang yang Polisikan Pendeta Gilbert Ternyata Farhat Abbas
![Pendeta Gilbert Lumoindong [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/04/17/61349-pendeta-gilbert-lumoindong.jpg)
Pendeta Gilbert pernah menempuh pendidikan di SMA Negeri 3 Setiabudi, Jakarta. Ia lalu mengambil kuliah S1 di Institut Teologi dan Keguruan Indonesia (ITKI), Petamburan, Jakarta.