Suara.com - Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait ceramahnya yang menyinggung tentang ibadah zakat dan salat dalam Islam. Pendeta Gilbert dilaporkan dengan pasal dugaan penistaan agama setelah video berisi ceramahnya jadi viral karena membandingkan salat dan zakat dalam agama Islam dengan ibadah umat Kristen.
Sebelumnya Pendeta Gilbert pun telah menyampaikan permohonan atas pernyataannya yang dinilai telah menistakan agama Islam. Selain meminta maaf, dia juga menyampaikan penyesalan atas pernyataannya yang telah menimbulkan kegaduhan. Lantas bagaimana kronologi Pendeta Gilbert Lumoindong ledek zakat dan salat sampai dipolisikan? Simak penjelasan berikut ini.
Video Ceramah Viral

Pendeta Gilbert Lumoindong jadi sorotan karena diduga mengolok-olok soal salat dan zakat lewat ceramahnya. Kejadian itu viral karena sebuah potongan video yang beredar luas di dunia maya.
Dalam video yang diunggah akun X @Munir_Timur, Pendeta Gilbert dalam ceramahnya diduga menyindir zakat dan salat agama Islam. Video berdurasi kurang dari semenit itu menjelaskan ceramah di internal gereja ketika Pendeta Gilbert membandingkan zakat umat Islam sebesar 2,5 persen dengan umat Kristen sebesar 10 persen.
"Saya Islam diajari bersih sebelum sembahyang, cuci semuanya. Saya bilang lu 2,5 (persen) gua 10 persen, bukan berarti gua jorok, disucikan oleh darah Yesus," ucap sang pendeta.
Pendeta Gilbert kemudian mengatakan zakat 10 persen itu membuat umatnya tidak perlu repot bergerak dalam ibadah. Dia juga mengatakan umat Islam harus salat karena hanya zakat 2,5 persen.
Bahkan Pendeta Gilbert terlihat memperagakan gerakan mirip salat. "Yang paling berat terakhirnya mesti lipat kaki, nggak semua orang bisa," ujar dia.
Dilihat pada Kamis (18/4/2024), potongan video ceramah Pendeta Gilbert itu telah ditonton sebanyak 1,5 juta kali.
Baca Juga: Anak Pendeta Gilbert Sempat Nyaleg, Berakhir Jadi Bulan-bulanan Netizen Gegara Misinya
Minta Maaf

Pendeta Gilbert menyampaikan permohonan maaf atas pernyataannya yang dinilai menistakan agama Islam dalam ceramahnya yang viral. Hal itu disampaikan Pendeta Gilbert di hadapan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla, pada Senin (15/4/2024) lalu.