Suara.com - Puasa sunah selama enam hari merupakan amalan yang banyak dilakukan umat Islam di bulan Syawal. Lantas, apakah puasa Syawal harus dikerjakan selama enam hari berturut-turut?
Puasa Syawal selama enam hari diketahui memiliki keutamaan yang tak main-main, yakni pahalanya setara puasa selama satu tahun. Hal tersebut sesuai dengan hadis berikut ini:
"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahun penuh." (HR Muslim)
Tak heran ya jika umat muslim berlomba-lomba mengerjakan puasa sunah yang satu ini begitu memasuki bulan Syawal. Tapi bagaimana melaksanakan ibadah puasa Syawal yang benar? Apakah harus berurutan?
Untuk diketahui, puasa Syawal bisa mulai dilakukan pada tanggal 2 Syawal atau sehari setelah Lebaran. Sebab tanggal 1 Syawal memang diharamkan berpuasa bagi umat Islam karena sedang merayakan Hari Raya Idulfitri.
Perihal pelaksanaannya, Buya Yahya menerangkan bahwa puasa Syawal tak harus dilakukan selama enam hari berturut-turut. Ini sesuai dengan mazhab Imam Syafi'i yang dianut oleh kebanyakan umat Islam di Indonesia.
"Menurut mazhab kita, Imam Syafi'i, enam itu tidak harus berurutan. Bahkan sebagian ulama memakruhkan kalau langsung (puasa) Syawal, takut dianggap wajib," jelas Buya Yahya, dikutip dari YouTube Al-Bahjah TV pada Rabu (17/4/2024).
"Ada sebagian ulama (yang memakruhkan), tapi mazhab kita tidak. Sebagian ulama langsung, 'Jangan tanggal 2 (Syawal) deh, nanti aja di akhir-akhir ke belakang'. Khawatir nanti dipikir orang, sehingga memberatkan orang," imbuhnya.
Tapi jika ada yang mengerjakan puasa Syawal secara berurutan, Buya Yahya menyebutkan hal itu memang lebih baik. Sebab ini termasuk sebuah kebaikan dan kebaikan memang seharusnya segera dilaksanakan.
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Syawal Digabung Qadha Ramadhan, Apa Hukum Menggabungkan Keduanya?
"Tidak harus berurutan 1, 2, 3, 4, 5, 6, itu berurutan tidak harus. Akan tetapi kalau ada yang berurutan, ini memang lebih baik. Karena kebaikan ini memang hendaknya segera dilaksanakan," jelas Buya Yahya lagi.