Respons Damai MUI, NU, dan Muhammadiyah Soal Kasus Pendeta Gilbert

Farah Nabilla Suara.Com
Rabu, 17 April 2024 | 18:03 WIB
Respons Damai MUI, NU, dan Muhammadiyah Soal Kasus Pendeta Gilbert
Pendeta Gilbert Lumoindong. [YouTube Denise Chariesta]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kasus video khotbah Pendeta Gilbert Lumoindong yang kini tengah viral di media sosial masih terus berlanjut. Saat ini, Pendeta Gilbert dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi.

Pendeta Gilbert dipolisikan terkait dengan dugaan penistaan agama. Kini pihak kepolisian masih terus mendalami laporan yang ada.

Kasus ini kini tengah ditangani Subdit Keamanan Negara (Kamneg) Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Tak Cukup Hanya Minta Maaf, Pendeta Gilbert Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya

Kasus ini juga sudah tersebar dan mendapatkan respon dari para tokoh agama lainnya.

Lantas, seperti apakah respons MUI, NU, dan Muhammadiyah soal kasus pendeta Gilbert tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

MUI: Kegaduhan Makin Runcing karena Video Khutbah Diedit

Ketua MUI, KH Cholil Nafis menyebut pengurus MUI mengambil kesimpulan kegaduhan juga makin meruncing karena adanya khutbah yang dipenggal-penggal dan di edit.

Oleh karenanya makna penyampaian bisa berpotensi terjadinya kesalahpahaman di masyarakat.

Baca Juga: Pendeta Gilbert Sindir Zakat Umat Islam dan Ceramahnya Agar Terhindar dari Kecelakaan Mobil

"Kami sebagai umat beragama tentu menerima permohonan maafnya. Kami semua memaafkan seraya kami meminta agar kejadian ini menjadi pelajaran baginya dan bagi kita semua," ungkap KH Cholil Nafis, Selasa (16/4/2024).

Ia menurutkan, saat khutbah atau berceramah tidak perlu membandingkan keyakinan dan ritual agama lainnya. Terlebih merendahkan demi menjaga adanya kesalahpahaman antar umat beragama.

"Ke depan mari kita rajut keutuhan, persaudaraan dan persatuan antar umat beragama serta saling menghormati keyakinan masing-masing kita demi menjaga kerukunan," sambung KH Cholil Nafis. 

Muhammadiyah Apresiasi Pendeta Gilbert yang Meminta Maaf

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti memberikan apresiasi sikap Pendeta Gilbert Lumoindong yang meminta maaf ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK).

Abdul Mu’ti mengingatkan agar kejadian ini menjadi pelajaran untuk semua tokoh agama agar tidak terulang kembali.

Lebih lanjut, Abdul Mu’ti mengatakan setiap agama itu mengajarkan kebaikan. Oleh karenanya seharusnya penyampaiannya dilakukan dengan damai.

NU Sebut Pendeta Gilbert Tak Bermaksud Menistakan Agama Islam

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Fahrur Rozi menyebut bahwa pemuka agama Kristen tersebut tak bermaksud untuk menistakan ajaran agama Islam dalam khotbahnya.

Hal ini disampaikan setelah Gilbert memberikan penjelasan tentang isi video viral tersebut dan meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi.

Ia menyebut, isi ceramah Gilbert lebih pada gurauan internal Gereja serta adanya dugaan video yang telah dipotong atau diedit.

Lebih lanjut, Fahrur Rozi menegaskan agar kedepannya ajaran agama tak digunakan sebagai bahan lelucon. Terlebih dilakukan oleh seorang pemuka agama.

Ia menekankan hal seperti ini harusnya disampaikan lebih hati-hati agar tak menyinggung agama lain.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

Elma
Jadi ingat waktu Somad menghina di salib Kristen ada jin nya. Laporan penistaan agamanya tidak diproses, meski tdk ada permintaan maaf. Sama2 kotbah internal dihadapan jamaahnya. Bedanya apa ya?
suhaedi
Akang pendeta kamu kan imamnya agama kamu ga usah ikut campur ke agama lain . Apakah kamu ini ingin fi nilai sebagai pandeta yg berani mau caper di jemah kamu . Engga jemah kamu juga pada paham kalau cara kamu mau bikin ulah mah . Sekarang hadapi tuh proses hukum kang
indra
Konyol bgt pendeta ini ngomongin yg bukan ahlinya
7 komentar disini >

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI