“Waktu itu mungkin setahun setelah saya dapat joglonya (dari ahli waris di Ponorogo), yang terpercik di kepala saya, ‘Ini orang yang tepat untuk joglo yang (bertipe) Satria Pinayungan Lambang Gantung’,” imbuhnya menegaskan.
Hal yang sama ditekankan pula oleh salah satu dzurriyah Tegalsari, Mbah Kicuk. “Memang waktu itu di Tegalsari kan sudah seperti barang rongsok, sudah amburadul. Ternyata barang yang seperti itu, Pak Anies kok mau merawatnya? Itulah makanya saya bilang (joglo) itu memanglah seperti wahyu Pak Anies,” pungkasnya.