Dulu Tempat Belajar Pangeran Diponegoro, Pakar Sebut Anies Diwahyukan Jadi 'Pewaris' Rumah Joglo

Rabu, 17 April 2024 | 15:26 WIB
Dulu Tempat Belajar Pangeran Diponegoro, Pakar Sebut Anies Diwahyukan Jadi 'Pewaris' Rumah Joglo
Potret pendopo di rumah Anies Baswedan. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rumah joglo Anies Baswedan tengah menjadi sorotan karena sejarahnya yang panjang. Bukan sembarang bangunan, Anies rupanya mendapatkan joglo tersebut dari kompleks pondok pesantren di Tegalsari, Ponorogo, Jawa Timur.

Ditelusuri lebih jauh, rumah joglo tersebut berasal dari kompleks padepokan milik Kiyai Ageng Hasan Besari yang menjadi cikal-bakal berdirinya Pondok Gontor. Tak main-main, sejumlah tokoh besar seperti pujangga Ranggawarsita, guru bangsa HOS Tjokroaminoto, sampai Pangeran Diponegoro menuntut ilmu di sana.

Lantas bagaimana bisa joglo tersebut sampai ke tangan Anies?

rumah Anies Baswedan  (aniesbaswedan.com)
Rumah joglo Anies Baswedan (aniesbaswedan.com)

Pakar Joglo sekaligus Owner Omah Joglo Project, Danang Anggoro Mukti, mengungkap perjalanan sejarahnya di film dokumenter bertajuk “Satria Pinayungan” yang diunggah di kanal YouTube Ndalem Lerem.

Baca Juga: Fakta Tersembunyi Rumah Joglo Anies yang Berada di Gang Sempit, Ada Ruangan Terlarang

“Joglo ini ditemukan di tahun 2008 di Ponorogo. Ada sebuah gudang pengepul kayu jati lama. Waktu itu (joglo) baru dibongkar, berdatangan banyak kayu, ada yang panjang luar biasa. Saya diberitahu oleh beliau, Pak Rusdi, baru membongkar joglo tua sekali katanya. (Pak Rusdi berkata) ‘Tapi saya nggak bisa pakai, Mas, sudah keropos-keropos’,” ungkap Danang, dikutip pada Rabu (17/4/2024).

Danang lalu memeriksa kayu-kayu joglo tersebut dan mendapati ciri-ciri khusus yang tidak ditemui di joglo lain.

“Kemudian saya menentukan, bahwa ini Satrio Pinayungan Lambang Gantung,” tegasnya menambahkan. “Namun kenapa ada di Ponorogo? Kan aneh sekali ya, karena joglo ini tidak ada di daerah manapun di Indonesia, hanya ada di Solo.”

Menurutnya hanya keturunan Pakubuwana Solo yang berhak mendirikan joglo tipe tersebut. Namun kemudian terungkap jika Pakubuwana II juga yang memberikan hadiah tersebut kepada Kiyai Ageng Hasan Besari.

Sayangnya joglo tersebut berakhir terbengkalai hingga hampir dibongkar demi diambil kayu-kayunya. Sampai pada akhirnya joglo itu sampai ke tangan Anies yang kemudian menghubungi Danang untuk memeriksa sejarah di baliknya.

Baca Juga: Profil Adi Purnomo, Arsitek yang Ikut Desain Pendopo Anies Baswedan?

“Joglo ini memang bukan dicari, tapi seolah mencari, mencari pemiliknya. Pada suatu ketika Anies Baswedan ini, boleh dibilang orang Jawa karena tinggal dari kecil di Jogja, sangat tahu budaya Jawa, bahasanya juga Jawa, waktu itu sudah jadi Rektor Paramadina, kemudian menghubungi saya,” jelas Danang.

“Waktu itu mungkin setahun setelah saya dapat joglonya (dari ahli waris di Ponorogo), yang terpercik di kepala saya, ‘Ini orang yang tepat untuk joglo yang (bertipe) Satria Pinayungan Lambang Gantung’,” imbuhnya menegaskan.

Hal yang sama ditekankan pula oleh salah satu dzurriyah Tegalsari, Mbah Kicuk. “Memang waktu itu di Tegalsari kan sudah seperti barang rongsok, sudah amburadul. Ternyata barang yang seperti itu, Pak Anies kok mau merawatnya? Itulah makanya saya bilang (joglo) itu memanglah seperti wahyu Pak Anies,” pungkasnya.

Edi
Jangan bawa kata2 agama Anies itu orang sama dgn kita2 cuman dia keturunan arab. Dan itu juga ga ada hubungan dgn wahyu2an
1 komentar disini >

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI