Kisah Tim Cook Tak Miliki Istri, Pernah Mengaku Bangga Jadi Gay

Dinda Rachmawati Suara.Com
Rabu, 17 April 2024 | 13:45 WIB
Kisah Tim Cook Tak Miliki Istri, Pernah Mengaku Bangga Jadi Gay
CEO Apple Inc., Tim Cook saat peluncuran tiga model iPhone di AS, Rabu (12/9/2018). [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - CEO Apple, Timothy Donald Cook atau lebih dikenal dengan nama Tim Cook hari ini, Rabu (17/4/2024) bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. 

Pantauan Suara.com di lokasi, Tim Cook dan rombongan tiba di kompleks Istana Kepresidenan pukul 08.55 WIB. Kedatangannya akan bertemu dengan Presiden Jokowi untuk membahas investasi.

Diketahui, Tim Cook menjabat sebagai CEO Apple sejak 2011 silam. Ia menggantikan Steve Jobs yang kala itu mengundurkan diri pada Agustus 2011 yang kemudian meninggal dunia pada 5 Oktober 2011.

Sisi lain Tim Cook yang bangga menjadi seorang gay juga menarik untuk kembali diulas. Dikutip Economic Times, ia adalah CEO perusahaan terbesar pertama yang mengakui dirinya seorang gay.

Baca Juga: Setelah Bertemu Jokowi di Istana, Raut Wajah Bos Apple Tim Cook Semringah

Ketika Tim Cook mengungkapkan seksualitasnya pada tahun 2014, hal itu sempat mengejutkan dunia. tetapi kisahnya juga menjadi inspirasi bagi jutaan orang.

Namun yang masih menjadi topik perbincangan adalah apa yang membuat Tim acook menahan waktu untuk membuka perihal seksualitasnya?

Bos Apple Tim Cook diapit dua menteri, Menkominfo Budi Arie dan Menperin Agus Gumiwang usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu (17/4/2024). [Suara.com/Novian]
Bos Apple Tim Cook diapit dua menteri, Menkominfo Budi Arie dan Menperin Agus Gumiwang usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu (17/4/2024). [Suara.com/Novian]

Tumbuh di Robertsdale di mana tidak ada internet dan juga sangat tipis harapan untuk menemukan orang-orang yang mirip dengannya, akhirnya menetapkan pola pikir Tim Cook dalam memandang dirinya sendiri.

"Ketika saya tumbuh dewasa, tidak ada internet, dan oleh karena itu Anda tidak menemukan banyak orang seperti Anda di sekitar," ungkap Tim Cook dalam wawancara mendalam kepada GQ.

CEO Apple yang tadinya memilih untuk tidak diketahui orang dan tidak mau mengungkapkan banyak detail tentang dirinya atau kehidupan pribadinya, akhirnya berbicara tanpa filter kepada dunia ketika ia mengungkapkan artikel opini tahun 2014 di Bloomberg yang diterbitkan pada tanggal 31 Oktober 2014.

Baca Juga: Tim Cook Bahas Investasi Bareng Jokowi, Siap Bangun Pabrik Apple di Indonesia

"Meskipun saya tidak pernah menyangkal seksualitas saya, saya juga belum mengakuinya secara terbuka, sampai sekarang. Jadi biar saya perjelas: Saya bangga menjadi gay, dan saya menganggap menjadi gay adalah salah satu anugerah terbesar yang Tuhan berikan kepada saya." tulis pengusaha itu.

Keputusan untuk membicarakan seksualitasnya dilakukan secara sukarela karena Tim Cook menganggap jika tidak melakukan hal tersebut ia akan menimbulkan kerugian yang nyata.

Seksualitasnya diam-diam menjadi spekulasi di beberapa laporan, tetapi Tim Cook tetap diam dan lebih memilih merahasiakan hidupnya sampai dia mulai mendapat catatan dari anak-anak.

“Saya mendapat catatan dari anak-anak yang pernah membaca di internet bahwa saya gay,” kata Cook. 

"Dan mereka berada di ujung tanduk. Mereka diusir oleh keluarga mereka dan dikucilkan dari kehidupan. Dan saya merasa bertanggung jawab untuk mencoba melakukan sesuatu. Salah satu hal yang perlu mereka lihat adalah bahwa hidup tidak berakhir. Jadi saya melakukan pengorbanan itu demi privasi saya sendiri," kata Cook dalam wawancaranya dengan GQ pada tahun 2023 baru-baru ini.

"Saya belajar bagaimana rasanya menjadi minoritas. Perasaan menjadi minoritas memberi Anda tingkat empati terhadap orang lain yang bukan mayoritas," kata Cook kepada CNN.

Pentingnya “privasi” juga tercermin dalam ideologi Apple. Selama masa jabatan Cook dengan raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino, perusahaan tersebut telah mengadopsi serangkaian nilai dan praktik publik yang sangat ketat terkait privasi dan keamanan. 

"Kami merasa privasi adalah hak asasi manusia," tambah CEO Apple itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI