Suara.com - Rumah joglo Anies Baswedan sedang menjadi buah bibir pasca diisukan akan diambil oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, karena dianggap sebagai bagian dari cagar budaya.
Adalah Ahmad Dhani yang mencetuskan isu tersebut, lantaran rumah joglo Anies konon merupakan milik Kiyai Ageng Hasan Besari. Ulama besar itu adalah pendiri pondok pesantren di Tegalsari yang menjadi cikal bakal Pondok Gontor di kemudian hari.
Sejarah Rumah Joglo Anies Baswedan
Kediaman Anies Baswedan di kawasan Lebak Bulus II Dalam, Cilandak, Jakarta Selatan memang cukup unik dibandingkan dengan rumah-rumah pada umumnya.
Baca Juga: 5 Potret Rumah Joglo Anies Baswedan, Pendopo dan Genteng Terancam Diambil Pemda
Anies memanfaatkan kontur tanah rumahnya yang unik, di mana sisi pinggir jalan justru 4 meter lebih tinggi ketimbang halaman belakang rumahnya. Karena itulah rumah Anies terbagi dalam dua lantai.
Lantai bawah adalah area privat untuk keluarga Anies, sementara area atas adalah rumah joglo atau pendopo yang kemudian dimanfaatkan untuk kegiatan masyarakat sekitar. Hal itu pula yang menjadi alasan Anies tak memasang pagar di rumahnya.
“Sehingga orang bisa keluar masuk tanpa merasa memasuki rumah seseorang,” ungkap Anies di kanal YouTube-nya, dikutip pada Rabu (17/4/2024).
Rumah joglo dengan luas 10 x 9 meter persegi itu sendiri bukanlah bangunan biasa dan merupakan bekas padepokan yang didirikan sejak tahun 1743. Sejumlah tokoh besar bangsa Indonesia pernah belajar di sana, salah satunya Pangeran Diponegoro.
Fasilitas Rumah Joglo Anies Baswedan
Baca Juga: Pendopo Rumah Anies Baswedan Terancam Diambil Pemda, Ternyata Punya Makna Sejarah Penting?
Lantaran dahulu digunakan sebagai padepokan, Anies Baswedan juga memanfaatkan rumah joglonya untuk berbagai kegiatan masyarakat. “Bisa dipakai, bukan disewakan, kalau disewakan jadi komersial,” beber Anies menegaskan.
Beberapa kegiatan masyarakat yang diselenggarakan secara bergilir di rumah joglo Anies adalah kegiatan posyandu, tempat belajar anak, majelis ta’lim, dan sebagainya. Bahkan Anies menyebut warga biasanya menggelar akad nikah di rumah joglo tersebut, lalu memasang tarub untuk resepsi di halamannya.