Suara.com - Kelamnya masa lalu keluarga suami Dian Sastrowardoyo, Maulana Indraguna Sutowo, tengah ramai diperbincangkan warganet setelah sang aktris memamerkan momen ketika bermain ski di Zermatt, Swiss.
Untuk diketahui, Dian Sastro merupakan menantu dari pengusaha Adiguna Sutowo. Ditelusuri lebih jauh, Adiguna adalah putra bungsu dari eks Dirut Pertamina Ibnu Sutowo yang diduga melakukan korupsi di era orde baru hingga disebut membuat negara hampir bangkrut.
Dugaan Korupsi Ibnu Sutowo
Purnawirawan TNI berpangkat Letnan Jenderal ini awalnya dipercaya mengelola PT Tambang Minyak Sumatera Utara (PT Permina) yang menjadi cikal bakal Pertamina. Di era kepemimpinannya itulah Ibnu Sutowo dikabarkan melakukan berbagai aksi licik untuk memperkaya diri sendiri.
Baca Juga: Gus Muhdlor Jadi Tersangka Kasus Korupsi Insentif Pajak, Tapi Belum Ada Penahanan
Berbagai surat kabar saat itu melaporkan bahwa Ibnu menyimpan uang sebesar Rp90,48 miliar. Selain itu, Ibnu juga dituding merugikan negara sebesar USD 1.554.590 karena menjalin bisnis gelap dengan pihak Jepang.
Kakek mertua Dian Sastro ini akhirnya terpaksa mengundurkan diri dan meninggalkan Pertamina dengan utang membengkak, yakni mencapai USD 10,5 miliar.
Gaya Hidup Mewah Ibnu Sutowo
Selama memiliki jabatan itu pula Ibnu dan keluarga kerap bergaya hidup glamor. Salah satunya terbukti dari kendaraan yang dimiliki Ibnu, yakni Rolls-Royce.
Hal ini pernah terungkap lewat arsip pemberitaan yang diunggah akun Facebook resmi Perpustakaan Nasional pada 13 September 2019. Artikel yang diangkat adalah mengenai kasus penganiayaan seorang sopir bus yang diduga akibat menyerempet mobil Rolls-Royce milik Ibnu.
Baca Juga: Jadi Tersangka Korupsi, Bupati Sidoarjo Dicegah KPK ke Luar Negeri
“Mobil Mewah Ibnu Rolls Royce Kena Serempet Bis? Sopir Yang Dituduh Nyerempet Babak Belur,” begitulah tajuk pemberitaannya, dikutip pada Selasa (16/4/2024).
“Tahun 70-an jangan coba-coba nyerempet mobil mewah pejabat tinggi, bisa babak belur kena hajar. Seperti peristiwa sopir bis ‘Medan Sekarwangi’ yang menyerempet mobil mewah Rolls Royce milik Ibnu Sutowo (Direktur Pertamina). Sopir bis yang bernama Bantolo dipukuli oleh dua orang sipil dan empat orang petugas PJK (Piket Keamanan Jaga),” imbuh Perpusnas di kolom caption.
Beda Jauh dengan Gaya Hidup Jaksa Agung Baharuddin Lopa
Baharuddin Lopa yang diangkat sebagai Jaksa Agung di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur bertekad akan membongkar banyak dugaan kasus korupsi yang melibatkan orang-orang besar negara, salah satunya Ibnu Sutowo.
Sayangnya niat ini gagal terlaksana karena Lopa maupun Ibnu meninggal dunia pada tahun 2001. Ibnu terlebih dahulu meninggal dunia pada 12 Januari 2001, sementara Lopa yang memburunya mengembuskan napas terakhir pada 3 Juli 2001. Keduanya pun dimakamkan bersebelahan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Selama masih aktif menjabat, Lopa dikenal dengan gaya hidupnya yang sederhana, salah satunya dibuktikan lewat mobil dinas resminya yang hanya berupa Toyota Kijang tua. Lopa juga pernah diriwayatkan enggan menerima hadiah sedan Toyota Corona seharga Rp30 juta dari Jusuf Kalla dan malah bersikeras meminta untuk dicicil.
Dikutip dari situs ACLC KPK, Lopa sebagai pembeli malah sempat menaikkan harga demi menolak pemberian mobil tersebut, sementara JK malah terus menurunkan harganya hingga Rp5 juta. Sampai akhirnya JK menyerah dengan tawar-menawar yang aneh tersebut dan melepas mobil itu seharga Rp25 juta dengan cara kredit.