Sosoknya juga beberapa kali didaulat untuk membawakan acara rohani lainnya di stasiun lain seperti Life Channel 70 Indovision dan Rajawali Televisi.
Sebelum menjadi pendeta, Gilbert pernah mengalami perjalanan spiritual yang membuatnya mendekatkan diri ke Tuhan. Penyakit saraf otak yang dideritanya saat masih remaja membuatnya divonis akan mengalami penurunan daya ingat. Hal ini membuatnya sadar akan kekuasaan Tuhan hingga mencoba mengabdikan diri ke gereja.
Pasca lulus dari SMA Negeri 3 Setiabudi, Jakarta, Gilbert mulai mendalami agama Kristen. Ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Institut Theologia dan Keguruan Indonesia (ITKI) Petamburan, Jakarta.
Ia dikenal rajin mengikuti kebaktian dan tergabung dalam School of Ministry (Morris Cerullo). Gilbert muda juga berhasil menyelesaikan pendidikan di STT Bethel Indonesia Jakarta, serta ikut dalam Kursus Alkitab di GBI Mawar Sharon.
Gilbert lantas mendirikan GL Ministry pada tahun 1998. Di sana, ia menjadi pemimpin atau gembala sidang Jemaat di Gereja Bethel Indonesia, Glow Fellowship Centre, Jakarta.
Dalam ajarannya, Gilbert dikenal sebagai pendeta yang kerap menyuarakan soal kerendahan hati umat Kristen. Termasuk tidak mengutamakan harta.
Namun, Pendeta Gilbert juga kerap dianggap tak konsisten dalam menyampaikan khotbahnya Bagaimana tidak, ia dikenal sebagai salah satu pendeta terkaya dengan kehidupan mewah.
Kontributor : Dea Nabila