Suara.com - Pendeta Gilbert Lumoindong baru-baru ini mendapat kecaman dari publik. Pasalnya, pastor Gereja Bethel Indonesia ini dianggap meledek soal rukun Islam yaitu sholat dan zakat yang dianggapnya terlalu memberatkan.
Pendeta Gilbert menyindir soal kewajiban zakat 2,5% yang dikeluarkan oleh umat Islam. Ia juga menyindir soal ibadah wajib sholat yang mewajibkan untuk menyucikan diri atau wudhu sebelum melaksanakan ibadah.
"Sebelum sembahyang (salat) Islam itu kan diwajibkan cuci semuanya (berwudhu). (Aku) bilang lu itu dua setengah (bayar zakat). Gua 10 persen (pajak gereja), bukan berarti gua jorok, tapi itu sudah disucikan oleh darah Yesus," ucap Gilbert dalam khotbahnya yang disambut dengan tawa para jemaatnya.
Tak hanya itu, Gilbert juga menyebut bahwa kebaktian umat Kristen lebih mhdah dibanding sholat yang diwajibkan kepada umat Islam.
"Lah kita kan udah bayar 10 persen, makanya kebaktian kita hanya berdiri, tepuk tangan ya santai, tidak seperti itu (sholat)," ujar Gilbert.
Video khotbahnya ini lantas viral di media sosial. Sosoknya pun dianggap melakukan penistaan agama Islam dengan lelucon yang dibawanya saat khotbah.
Situasi ini membuat Pendeta Gilbert buru-buru menemui Jusuf Kalla selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk meminta maaf atas kegaduhan yang ia perbuat.
Warganet pun beramai-ramai mengulik sosok Gilbert dan riwayat pendidikannya. Lalu, seperti apa riwayat pendidikan pendeta Gilbert? Simak inilah selengkapnya.
Riwayat Pendidikan Pendeta Gilbert Lumoindong
![Pendeta Gilbert Lumoindong. [YouTube Denise Chariesta]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/09/12/40560-pendeta-gilbert-lumoindong.jpg)
Nama pendeta atau pastor Gilbert Lumoindong mulai dikenal publik saat dirinya menjadi pendeta dalam acara Penyegaran Rohani Agama Kristen. Acara ini tayang di stasiun televisi RCTI pada 1992 sampai 1997.