Gilbert mulai aktif sebagai pengkhotbah sejak bergabung di organisasi pemuda kristen. Saat itu, usianya baru 17 tahun. Ia juga menyelesaikan pelatihan School of Ministry yang dimiliki Morris Cerullo dan juga mengikuti kursus Alkitab di GBI Mawar Sharon. Ia mendapatkan sambutan dan pujian atas materi khotbahnya yang luar biasa.
Pendidikan
Pendeta Gilbert Lumoindang menempuh pendidikan sampai perguruan tinggia. Ia meraih gelar Diploma di Lembaga Pendidikan Teologi dan Indonesia tahun 1990. Gilbert juga melanjutkan studi ke Institut Teologi dan Pendidikan Indonesia.
Pengalaman Berorganisasi
Di masa-masa pengabdiannya kepada Tuhan sebagai pengkhotbah, pendeta Gilbert sempat menjadi ketua Gospel Overseas pimpinan John Hartman di tahun 1993 sampai tahun 1997. Ia juga aktif sebagai jemaat di Gereja Tiberias Indonesia. Lalu memisahkan diri dan mendirikan GL Ministry.
Pendeta Gilbert Lumoindang aktif sebagai pemimpin jemaat Gereja Bethei Indonesia, Glow Fellowship Centre di Jakarta. Ia memimpin 18.000 jemaat. Dengan visi "Menegakkan kerajaan Allah dalam kebenaran dan kasih, ia terus aktif sebagai pengkhotbah.
Ikut Tanggapi Konflik Israel-Palestina
Ia pernah melontarkan pernyataan "Mata ganti mata" atas penyerangan Israel ke Palestina, Pendeta Gilbert Lumoindang menjadi sorotan. Banyak orang jadi ingin tahu siapa Pendeta Gilbert Lumoindang yang video pernyataannya diunggah di akun X.
Melalui akun X, Pendekat Gilbert Lumoindang mengundang perhatian publik dengan mengkritik pemerintah Indonesia tidak memerintahkan gencatan senjata ketika Palestina mengirim roket ke Israel, sebaliknya perintah itu kemungkinan akan diserukan ketika Israel membalas dengan bom.
Pernyataan yang menyindir dari pria berusia 56 tahun tersebut sontak menarik perhatian publik. Khotbahnya dianggap sebagai sikap pro terhadap Israel. Ia pun mendapatkan serangan publik.