Profil Baharuddin Lopa: Jaksa Era Gusdur, 'Kejar' Kakek Mertua Dian Sastro Sampai Mati

Farah Nabilla Suara.Com
Senin, 15 April 2024 | 18:37 WIB
Profil Baharuddin Lopa: Jaksa Era Gusdur, 'Kejar' Kakek Mertua Dian Sastro Sampai Mati
Baharuddin Lopa
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama mendiang Baharuddin Lopa mendadak diungkit di tengah hiruk-pikuk soal polemik keluarga besar Dian Sastro.

Kakek mertua Dian Sastro, Ibnu Sutowo dini dikuliti oleh warganet lantaran terlibat dalam kasus korupsi di tengah PT Pertamina pada masa Orde Baru.

BACA JUGA: Siapa Ibnu Sutowo? Kakek Suami Dian Sastro, Koruptor Buronan di Era Gus Dur

Sontak, seorang warganet mengungkit nama Baharuddin Lopa yang 'mengejar' Ibnu Sutowo hingga liang lahat. Warganet tersebut menduga bahwa Baharuddin Lopa turut mengusut kasus korupsi Ibnu Sutowo yang belum selesai bahkan hingga sampai era Presiden Abdurrahman Wachid alias Gus Dur.

Baca Juga: Ternyata Problematik, Keluarga Mertua Dian Sastro Kerap Terlibat Kasus: dari Korupsi hingga Pembunuhan

"“Ibnu Sutowo dikejar Lopa sampai ke liang kubur” anekdot ini gue denger pas masih kecil dari om sembari pasang bendera setengah tiang, dulu gak paham maksudnya," cuit warganet.

"Ternyata konteksnya berkabung saat Jaksa Agung Baharuddin Lopa wafat, epic-nya makam beliau di Taman Makan Pahlawan Kalibata banget pas di samping makam Letjen TNI (Purn) dr. Ibnu Sutowo," lanjutnya.

Lantas, siapakah Baharuddin Lopa sebenarnya?

Profil Baharuddin Lopa: Jaksa kepercayaan Gus Dur

Baca Juga: Siapa Ibnu Sutowo? Kakek Suami Dian Sastro, Koruptor Buronan di Era Gus Dur

Baharuddin Lopa ternyata adalah seorang Jaksa Agung di era Gus Dur yang berasal dari Pambusuang, Sulawesi Barat (dahulu bernama Celebes di era Hindia Belanda).

Baharuddin Lopa lahir pada 27 Agustus 1935 dan diangkat menjadi Jaksa Agung Republik Indonesia dari 6 Juni 2001.

Sebelum mengabdi sebagai jaksa, tamatan Universitas Hasanuddin dan Universitas Diponegoro ini juga merupakan mantan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi dan anggota Komnas HAM.

Baharuddin Lopa juga ternyata merupakan orang kepercayaan Gus Dur.

Bahkan, persahabatan antara Baharuddin Lopa dan Gus Dur diangkat oleh media berita Amerika Serikat, The Washington Post.

The Washington Post juga memberikan gelar kepada Baharuddin Lopa sebagai sosok yang memerangi korupsi di Tanah Air.

Baharuddin Lopa juga secara personal ditunjuk oleh Gus Dur untuk menjabat sebagai seorang Jaksa Agung.

Kala menjabat sebagai Jaksa Agung RI, Baharuddin Lopa banyak menaruh perhatian ke kasus korupsi.

Semasa menjabat, Baharuddin Lopa juga disinyalir menangani kasus-kasus korupsi yang menyeret oknum tokoh politik Orde Baru, tak terkecuali Ibnu Sutowo, kakek mertua Dian Sastro.

Sayangnya, Baharuddin Lopa menghembuskan napas terakhirnya di Riyadh, Arab Saudi pada 3 Juli 2001 di umurnya yang ke-65.

Baharuddin Lopa sempat jatuh sakit saat menjalani ibadah umroh di Tanah Suci dan sempat dilarikan ke rumah sakit.

Kembali mengutip The Washington Post, Gus Dur sangat terpukul oleh kematian Baharuddin Lopa. 

"Presiden Abdurrahman Wahid mengurung diri di kamarnya sambil menangis saat menerima kabar dari Kedubes Indonesia di Arab Saudi terkait wafatnya Baharuddin Lopa," cuit seorang pengguna media sosial X sembari mengutip The Washington Post.

Kontributor : Armand Ilham

Violin
Alm. Pa'de ku, adalah seorang Dokter Spesialis haematologi, internist penyakit dalam, haematolog pertama di #62, suatu kali bercerita kepada adik kandungnya, yaitu alm.ayahku... " seorang pasien lelaki, sebut saja namanya bp X, berbisnis di HongKong, saat berdansa dengan seorang hostess yang sangat cantik, berbincang dengan hostess tersebut ke arah kehidupan pribadi si hostess tersebut, keluarlah suatu pengakuan dari mulut hostess tersebut bahwa dia dipelihara oleh seorang lelaki pejabat Indonesia dengan posisi politis sangat tinggi dan pengelola bisnis yang luar biasa sangat kaya raya, bertanyalah bp X kepada si hostess tersebut _siapa nama pejabat dan pebisnis_ tersebut, dijawab oleh hostess tersebut " The Black Diamond". Kejadian ini sekitar tahun 1970an.
1 komentar disini >

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI