Suara.com - Aktris Dian Sastro ternyata punya sisi kelam terkait keluarga besarnya. Publik kini mulai mengobok-obok sisi gelap dari sang suami, Maulana Indraguna Sutowo.
Usut punya usut, Maulana Indraguna suami Dian Sastro merupakan cucu dari sosok Ibnu Sutowo yang merupakan salah satu politisi terkuat di era Orde Baru.
Kekuatan politik Ibnu Sutowo sangat besar hingga ia menyalahgunakan wewenang miliknya dan berakhir sebagai seorang koruptor.
Bahkan, publik menuding bahwa Dian Sastro ikut menikmati hasil 'uang haram' Ibnu Sutowo melalui sang suami.
"Kalo gue punya suami cucu koruptor gila-gilaan sampe cukup buat 7 turunan kayak doi mah gue juga bakal climbing di Yosemite," tuding warganet mengomentari foto liburan Dian Sastro.
Warganet sontak tahu bahwa sosok koruptor yang dimaksud adalah Ibnu Sutowo.
Lantas, siapa Ibnu Sutowo sebenarnya?
Mengungkap Ibnu Sutowo dan dosa-dosanya di Orde Baru hingga awal Reformasi
Publik sontak kaget ketika mengetahui bahwa Dian Sastro memiliki hubungan kekerabatan dengan Ibnu Sutowo melalui sang suami.
Ibnu Sutowo sendiri memiliki reputasi yang cukup kelam di masyarakat.
Adapun Ibnu Sutowo merupakan seorang tokoh militer berpangkat terakhir Letnan Jenderal TNI yang ikut berkecimpung di politik dan pemerintahan Tanah Air.
Sebelum berkecimpung di pemerintahan, pria kelahiran Yogyakarta, 23 September 1914 ini merupakan seorang dokter militer yang pernah menjabat segudang posisi bergengsi seperti Kepala DKAD Teritorium II merangkap Kepala DKAD Teritorium I.
Setelah melalang buana di militer, Ibnu Sutowo ditawari jabatan oleh Abdul Haris Nasution yang kala itu menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
AH Nasution menawarkan posisi sebagai pengelola PT Tambang Minyak Sumatera Utara (PT Permina).
PT Permina adalah salah satu cikal bakal dari PT Pertamina setelah bergabung dengan berbagai perusahaan minyak milik negara.
Semasa menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina, Ibnu Sutowo kerap dilanda berbagai prahara.
Berbagai surat kabar yang beredar kala itu melaporkan bahwa Ibnu Sutowo menyimpan uang sebesar Rp90,48 miliar. Ia juga dituding merugikan negara sebesar 1.554.590 Dollar AS karena menjalin bisnis gelap dengan pihak Jepang.
Kakek mertua Dian Sastro ini akhirnya terpaksa mengundurkan diri dan meninggalkan PT Pertamina dengan utang yang membengkak dan mencapai 10,5 miliar Dollar Amerika.
Meski dikenal kontroversial, Soeharto mengangkat Ibnu Sutowo Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral).
Ibnu Sutowo sempat menjadi 'buron' setelah era Orde Baru berakhir, terutama pada era kepresidenan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Belum sempat menjawab dosa-dosanya, Ibnu Sutowo meninggal dunia pada 12 Januari 2001
Kontributor : Armand Ilham