Suara.com - Kejaksaan Agung masih terus menyelidiki kasus dugaan korupsi timah yang diduga menyebabkan negara merugi hingga Rp271 triliun. Sejumlah nama pengusaha kelas kakap telah terjerat dalam kasus ini, salah satunya suami Sandra Dewi, Harvey Moeis.
Indonesia Audit Watch pun mendorong Kejagung untuk bertindak cepat mengamankan aset-aset kekayaan Harvey, salah satunya private jet yang konon sempat dioperasikan di Singapura.
“Jetnya dia ini kita temukan diparkir di Bandara Seletar, dan beraktivitas di bandara itu,” ucap Sekretaris DPP Indonesia Audit Watch, Iskandar Sitorus, dikutip dari kanal YouTube Cumicumi, Senin (15/4/2024).
Lebih jauh dijelaskan, Bandara Seletar merupakan bandar udara yang berlokasi antara 16-20 kilometer dari Bandara Internasional Changi, Singapura. Bandara ini terletak di area Timur Laut Singapura dan, menurut Iskandar, beroperasi layaknya kota di dalam kota.
Baca Juga: Jet Pribadi Harvey Moeis Diduga Beraktivitas di Singapura, Disewakan Lebih dari 270 kali
BACA JUGA:
- Desainer Berprestasi, Didit Hediprasetyo Ternyata Hobi Pakai Sandal Jepit
- Sekalipun Lebaran, 4 Zodiak Ini Paling Susah Memaafkan, Tipe Pendendam?
- Viral Momen Presiden Jokowi Pakai Toilet Umum, Dijaga Ketat Paspamres
Bandara ini belakangan banyak diperuntukkan operasional pesawat pribadi dan bisnis. Diduga private jet Bombardier Challenger 605 yang dibelikan Harvey untuk anak pertamanya, Raphael Moeis, juga sempat dioperasikan di bandara tersebut.
“Di situ digunakan untuk transaksi apa saja. Kalau disebut pesawat ini digerakkan sejak dibeli pada tahun 2019 itu, itu kurang lebih 270-an kali digunakan oleh individu atau badan hukum yang menyewa, kisarannya 1-3 jam,” ungkap Iskandar.
Ditilik di situs resmi Bandara Seletar, terdapat sejumlah layanan berbayar yang disediakan di bandara tersebut. Diasumsikan situs resmi Bandara Seletar mencantumkan harga dalam mata uang Singapore Dollar (SGD).
Misalnya saja Aircraft Landing Charges alias biaya layanan untuk pendaratan pesawat. Bandara Seletar menghitung berdasarkan berat maksimum kendaraan dikali SGD 11,6 per ton metrik.
Private jet Bombardier Challenger 605 memiliki berat maksimum 38.000 lbs atau 17,24 ton metrik. Jika dikalikan, maka totalnya SGD 199,99, atau terkena biaya layanan minimal sebesar SGD 215 atau setara Rp2,54 juta untuk sekali pendaratan.
Lalu terdapat pula biaya parkir yang dibayarkan harian sesuai dengan luas pesawat. Melansir Rocket Route, pesawat pribadi Harvey memiliki panjang maksimal 20,9 meter dan lebar bentangan sayap 19,6 meter. Dengan demikian, total luasnya masih di bawah 1.000 meter persegi yang dikenai biaya sebesar SGD 49 atau sekitar Rp580 ribu.
Masih ada beberapa layanan berbayar lain yang disediakan Bandara Seletar, seperti biaya penumpang yang hendak lepas landas atau mendarat di sana, kemudian biaya Airport Emergency Services (AES), biaya Airport Pass, serta biaya parkir kendaraan penumpang di kawasan bandara.
Ingin tahu berita lainnya yang tak kalah menarik untuk diikuti? Kalian juga bisa membacanya di Dewiku.com.